Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, big data merupakan tata kelola data besar dalam satu kesatuan dengan terstruktur demi langkah yang cepat dan tepat untuk berbagai kepentingan.
"Dengan big data kita bisa tahu semuanya, warga mana saja," jelasnya.
Dia mencontohkan, pada zaman yang semakin modern dan digital ini tidak perlu pakai cara tradisional, di antaranya keliling ke warga jika akan menyebarkan bantuan.
"Agar lebih efesiensi 100 tepat sasaran," jelasnya.
Baca juga: Webinar TMP dengan Narasumber Gibran Rakabuming Dihadiri Puluhan Ribu Partisipan dan Penonton
Bahkan dia menerangkan, sekelas puskesmas misalnya, jika ada pasien bisa mengkorek informasi kesehatan secara rinci.
"Misalnya mengalami sakit pengapuran, saya berputar sering mendapatkan keluhan itu," aku dia.
3. Restrukturisasai Kredit dan Program Padat Karya
Gibran menyatakan untuk memulihkan dampak Covid-19, pihaknya akan melakukan restrukturisasi kredit dan program padat karya
4. Janji Libatkan Difabel dalam Pembangunan
Kaum difabel turut menjadi perhatian Gibran.
Ayah Jan Ethes ini menjanjikan untuk melibatkan difabel dalam peningkatan pariwisata Solo.
Di antaranya melalui sertifikasi bagi pemijat.
"Prinsip saya dan pak Teguh (Teguh Prakosa,-Red) semakin terbawah semakin terpuruk semakin diprioritaskan," kata Gibran.
Kaum Difabel yang berprofesi menjadi tukang pijat, misalkan bisa ikut terlibat di dalamnya.