TRIBUNNEWS.COM, INDRAMAYU - Hanya gara-gara hendak mengambil senter yang jatuh ke dalam lubang batu pemecah ombak, pemancing di Kabupaten Indramayu terpeleset.
Korban jatuh terhimpit bebatuan pemecah ombak yang berbobot ratusan ton hampir sepanjang malam.
Korban semalaman terhimpit di antara batu pemecah ombak berbobot ratusan ton
Kejadian itu terjadi di Pantai Glayem, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu pada Sabtu (7/11/2020) malam sehabis magrib.
Ia baru bisa ditolong pada besok harinya Minggu (8/11/2020 sekira pukul 02.30 WIB dini hari.
Proses evakuasi korban melibatkan personil gabungan dari Pemadam Kebakaran (Damkar), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Satpolair Polres Indramayu.
Nelayan setempat juga turun tangan itu memberikan bantuan.
Komandan Regu 1 Damkar Kabupaten Indramayu, Kasiman mengatakan, pemacing yang diketahui mengenakan seragam PT Pertamina (Persero) berwarna biru itu bernama Irwanto (50) warga Desa/Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu.
"Jadi habis magrib (korban) berangkat mancing, lalu baterainya tuh jatuh ke batu-batu, waktu mau diambil kepalanya duluan yang masuk dan gak bisa keluar," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (8/11/2020).
Dikisahkan Kasiman, tubuh korban saat itu lalu terpelosok dan terhimpit seluruhnya di antara bebatuan yang memiliki bobot ratusan ton tersebut.
Korban juga sempat meminta tolong kepada rekan sesama mancingnya di lokasi kejadian.
Namun, karena bobot bebatuan yang berat, rekan korban akhirnya menghubungi petugas.
Korban selamat, alami trauma
Proses penyelamatan pun berlangsung dramatis malam itu karena lokasi terhimpitnya korban berada persis di bibir pantai.