TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Polisi mendalami lokasi tempat penemuan bayi tewas terbakar di tepi sungai Desa Sebanen Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis (19/11/2020) pagi.
Polisi kembali mendatangi TKP penemuan jasad bayi yang diduga dibakar tersebut.
"Hari ini kembali turun ke TKP, untuk lebih mendalami lagi lokasi kejadian," ujar Kapolsek Kalisat AKP Sukari, Kamis (19/11/2020).
Pihaknya bekerja keras untuk mengungkap dan mencari titik terang, siapa pelaku dugaan pembunuhan sadis itu.
Sukari menambahkan, telah memeriksa lima orang saksi hingga Rabu (18/11/2020) malam.
Dari keterangan kelima orang itu, pada Kamis (19/11/2020) siang, polisi kembali meminta keterangan dari empat orang saksi.
Keempat orang ini diduga mengetahui peristiwa pembakaran bayi tersebut.
Tetapi untuk pelaku, dan motif pembakaran bayi itu, Sukari belum bisa menyebutkan.
Baca juga: Heboh Bayi Ditemukan Hangus Terbakar, Ada Sandal Jepit Wanita dan Ceceran Minyak Tanah di TKP
"Pemeriksaan terhadap saksi masih dilakukan juga," lanjutnya kepada TribunJatim.com.
Seperti diberitakan, Rabu (18/11/2020) pagi, warga menemukan mayat bayi di dekat barongan bambu tepi sungai Desa Sebanen Kecamatan Kalisat.
Warga lebih terkejut, karena mayat bayi itu gosong akibat terbakar.
Dia ditemukan di tumpukan ranting kayu dan bambu.
Titik lokasi pembakaran hanya di tumpukan ranting kayu dan bayi tersebut.
Karena itu, dugaan menguat kalau bayi itu sengaja dibakar.
Bayi itu sendiri merupakan bayi lengkap.
Dari pemeriksaan medis, dia terlahir dari usia kandungan sembilan bulan.
Sukari menuturkan, pihaknya menduga peristiwa pembakaran itu terjadi hanya beberapa jam sebelum ditemukan.
"Kemungkinan malam harinya, atau dini hari. Dan pagi jam 9 ditemukan warga," kata Sukari kepada TribunJatim.com.
Lokasi penemuan bayi terbilang jauh dari jalan raya, berjarak sekitar 200 meter.
Jalan menuju tempat itu menurun, dengan hanya jalan tanah setapak yang sulit.
Baca juga: Dikira Bau Kucing Mati, Ternyata Mayat Satria yang Kesetrum di Rumah Kosong, Telapak Tangan Hancur
Penemuan mayat bayi dengan kondisi hangus terbakar menghebohkan warga Dusun Kramat, Desa Sebanen, Kecamatan Kalisat, Jember, Jawa Timur.
Dikutip dari Surya.co.id, mayat bayi tersebut pertama kali ditemukan oleh warga setempat, Totok, pada Rabu (18/11/2020).
Totok lantas melaporkan penemuan mayat bayi itu ke perangkat desa dan berlanjut ke jajaran Polsek Kalisat.
Kapolsek Kalisat, AKP Sukari, membenarkan pihaknya menerima adanya laporan penemuan mayat bayi tersebut.
“Tadi kami dapat laporan dari kepala desa ada penemuan bayi,” kata Sukari, seperti yang diberitakan Kompas.com, Rabu.
Mendapat laporan tersebut, pihak kepolisian kemudian mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Beberapa fakta baru pun muncul setelah dilakukan olah TKP.
Dilansir Surya.co.id, ketika olah TKP berlangsung, penyidik kepolisian menemukan ceceran minyak tanah di sekitar lokasi.
Sisa pembakaran kayu pun masih menyengat bau minyak tanah.
Tak hanya itu, penyidik juga menemukan sepasang sandal jepit berwarna krem di TKP.
Sandal jepit tersebut memiliki ukuran sedang dan diduga merupakan milik wanita.
Sementara iu, terdapat lumpur yang menempel pada sandal jepit tersebut.
Diduga, hal itu dikarenakan kaki pelaku tercebur saluran dekat sungai.
Pelaku tampaknya tergopoh-gopoh hingga membuat sandalnya tertinggal.
Dugaan Detik-detik Pembakaran bayi
Sementara itu, berdasarkan pengamatan di lapangan, diduga terdapat dua pelaku yang melakukan pembakaran bayi malang itu.
Keduanya diperkirakan lebih dahulu menumpuk kayu yang dipungut di sekitar lokasi sebelum melakukan aksi kejamnya.
Setelah kayu tertumpuk cukup banyak, bayi malang itu ditengkurapkan.
Bagian punggung bayi kemudian ditumpuki kayu dan disiram minyak tanah yang sudah disiapkan.
\Minyak tanah tersebut ditumpahkan secara merata terutama di bagian tubuh bayi dan sisi-sisi kayu.
Begitu korek api dinyalakan dan dilempar ke tumpukan kayu, tubuh mungil bayi langsung tersambar api.
Bersamaan dengan membesarnya api, pelaku langsung melarikan diri.
Sementara itu, bayi berumur satu hari itu diduga lebih dahulu dihabisi pelaku sebelum akhirnya dibakar.
Dugaan sementara, bayi dibakar pada malam hari.
Pasalnya, TKP selalu sepi saat malam hari dan cukup jauh dari permukiman warga.
Mendata Wanita Hamil
Kapolsek AKP Sukari menyebutkan, pihaknya tengah bekerja sama dengan bidan desa di Desa Sebanen, Kecamatan Kalisat dan sekitarnya.
"Tujuannya mendata siapa saja wanita yang hamil di desa itu dan desa sekitar lokasi," jelasnya, seperti yang diberitakan Surya.co.id, Rabu (18/11/2020).
Diketahui, lokasi penemuan bayi gosong berada di perbatasan Kecamatan Kalisat dan Kecamatan Sukowono.
Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan, pencarian informasi juga meluas sampai ke kecamatan tetangga.
"Koordinasi sama bidan sekitar untuk proses penyelidikan," ujar Kapolsek Kalisat, AKP Sukari.
Sukari menambahkan, pihaknya juga meminta keterangan dari sejumlah saksi, antara lain warga bernama Totok yang pertama kali menemukan bayi terbakar itu.
Kronologi Penemuan Mayat Bayi
Diberitakan Surya.co.id, penemuan mayat bayi dalam kondisi hangus terbakar itu bermula ketika Totok hendak mencari pasir.
Saat itu, Totok melewati barongan bambu di tepi sungai.
Ia kemudian melihat ada satu titik bekas pembakaran ranting bambu dan kayu di barongan itu.
Totok kemudian melihat jasab bayi tersebut.
"Saksi ini melihat tempat itu dan awalnya mengira ada boneka. Setelah didekati ternyata mayat," ujar Kapolsek Kalisat AKP Sukari.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta, Surya.co.id/Sri Wahyunik, Kompas.com/Kontributor Jember, Bagus Supriadi)