TRIBUNNEWS.COM - Acara pernikahan anak Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Limapuluh Kota, Joni Amir, dibubarkan polisi.
Diketahui, acara itu digelar di Gedung Politeknik Pertanian pada Sabtu (21/11/2020).
Polisi melakukan pembubaran saat acara resepsi tengah berlangsung, sekitar pukul 10.00 WIB.
Para tamu yang hadir diminta meninggalkan gedung, sementara di depan pintu masuk, polisi berjaga melarang tamu lainnya masuk.
Di depan pintu masuk tempat polisi terjaga, dipasang papan pengumuman bertuliskan, "Polres 50 Kota, Pro Justitia, Acara Pesta Dihentikan".
Baca juga: Lurah Petamburan, Titik Awal Tracing Karena Positif Covid-19, Hadir di Acara Maulid serta Pernikahan
Baca juga: Foto-foto Pernikahan Selebgram Winny Putri Lubis dan Dokter Dony Siregar, Digelar Mewah di Medan
Dirangkum Tribunnews, inilah fakta-fakta mengenai pembubaran pernikahan anak Kepala BPBD Limapuluh Kota:
1. Undang 2.000 orang
Kepala BPBD Limapuluh Kota, Joni Amir, diketahui mengundang 2.000 orang dalam acara pernikahan anaknya yang digelar di Gedung Politeknik Pertanian, Sabtu.
Mengutip Kompas.com, hal ini disampaikan oleh Kapolres Limapuluh Kota, AKBP Trisno Eko Santoso.
AKBP Trisno mengatakan pihaknya sempat melarang Joni untuk menggelar resepsi pernikahan.
Ia menegaskan pada Jono hanya akad nikah yang diperbolehkan, mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir.
"Sekitar tiga minggu lalu, Pak Joni sudah datang ke tempat saya."
"Saya sudah katakan resepsi tidak boleh. Hanya akad nikah yang boleh," ungkap AKBP Trisno.
Namun, Joni Amir nekat menggelar pesta dengan undangan mencapai 2.000 orang meski telah dilarang.
2. Kepala BPBD merupakan tim Satgas Covid-19
Baca juga: Update Covid-19: Terjadi Penambahan 4.360 Kasus Positif di Indonesia per 22 November
Baca juga: Kronologis Calon Bupati Indramayu Daniel Mutaqien Syafiuddin Terpapar Covid-19
Dilansir Kompas.com, AKBP Trisno menyayangkan sikap Joni Amir yang ngotot menyelenggarakan resepsi pernikahan anaknya meski telah dilarang.
Pasalnya, Joni Amir yang menjabat sebagai Kepala BPBD merupakan tim Gugus Tugas Covid-19 Limapuluh Kota.
Karena hal itu, AKBP Trisno kemudian mengumpulkan anggota untuk mengambil tindakan.
Ia bersama anggota polisi lainnya meminta tamu meninggalkan tempat acara.
"Saya diberitahu anggota bahwa resepsi tetap."
"Saya kumpulkan anggota untuk mengambil tindakan," terang Trisno.
"Petugas minta tamu meninggalkan lokasi."
"Kemudian kita minta panitia membuka tenda dan pintu masuk ke gedung kita tutup," imbuh dia.
3. Dibubarkan karena melanggar protokol kesehatan
AKBP Trisno mengaku terpaksa membubarkan acara pernikahan anak Joni Amir.
Baca juga: Kisah Asmara Suami Tikam Istri Hingga Tewas di Bone, Sering Cekcok Setelah Nikah
Baca juga: Sakit Hati Ditinggal Nikah, Seorang Pegawai Bengkel Nekat Sebar Foto Tanpa Busana Mantan Pacar
Bukan tanpa alasan, AKBP Trisno menyebutkan Joni telah melanggar protokol Covid-19 karena mengundang ribuan orang dalam acara pernikahan anaknya.
Tentu saja hal tersebut menimbulkan kerumunan banyak orang.
"Kita terpaksa membubarkan acara pesta anak Kepala BPBD, Pak Joni Amir."
"Ini karena melanggar protokol Covid-19 dengan menghadirkan kerumunan banyak orang," kata AKBP Trisno, dilansir Kompas.com.
Karena itu, ia pun mengumpulkan anggota kepolisian untuk melakukan tindakan.
4. Tidak pandang bulu
Terkait pembubaran pernikahan anak Joni Amir, AKBP Trisno menegaskan pihaknya tidak pandang bulu.
Siapapun yang melanggar, akan ditindak.
"Kita tidak pandang bulu."
"Warga biasa atau pejabat, kalau melanggar kita tindak, ini pembelajaran," tegas AKBP Trisno, dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Viral Video Pengantin Wanita Asyik Menari di Atas Pelaminan, Gunakan Sunting 4 Kg di Atas Kepala
Baca juga: Yusril: Kepala Daerah Tak Bisa Langsung Dicopot Hanya karena Langgar Protokol Kesehatan
Ia pun berharap seluruh masyarakat bisa mematuhi penerapan protokol kesehatan yang diinstruksikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
5. Reaksi Kepala BPBD
Kepala BPBD Limapuluh Kota, Joni Amir, enggan berkomentar soal pernikahan anaknya yang dibubarkan kepolisian.
Mengutip Kompas.com, ia bahkan secara blak-blakan meminta awak media agar tak bertanya padanya dulu untuk saat ini.
"Saya sedang pusing sekarang, jangan tanya-tanya dulu," kata Joni saat dihubungi.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Kompas.com/Perdana Putra)