Yeni pun panik.
Malam itu rasa kalut dan cemas menghantui perasaannya.
Terlebih, sang suami sedang pergi melaut.
Yeni pun mencari keberadaan sang buah hati.
Ia kemudian berlari menuju DAM sekitar rumah.
Namun tak nampak jejak ayunan yang menjadi tempat tidur sang bocah.
Baca juga: Kepergok Selingkuh saat Tugas Belajar, Oknum Dokter Kena Sanksi Tegas Bupati Bangka, Begini Nasibnya
Belasan menit kemudian, di tengah suara gemuruh angin dan hujan disertai petir, Yeni mendengar suara tangisan Mahendra, sambil memanggil-manggil nama dirinya.
Ia pun berusaha mencari asal suara bayinya itu.
Ternyata buah hatinya tersangkut di atap rumah tetangganya Kartini.
"Tidak tahu angin itu datang ngejut, tanya lah anak tetangga ini, waktu itu aku matiin tv kan. Anak saya sudah terbang dengan ayunan dia. Waktu itu aku nyari di DAM rupanya anak aku nyangkut disitu (atap tetangga-red) manggil aku," ujar Yeni ditemui di kediamannya, Jumat (27/11/2020).
Kena Setrum
Kecemasaan Yeni belum berakhir sampai disitu.
Pasalnya, sang buah hati bersama ayunannya masih tersangkut di atas atap rumah tetangga.
Apalagi saat musibah terjadi, aliran dan jaringan listrik masih menyala.
"Ada luka luka bagian punggung belakang, kepalanya memar. Malam itu ada tetangga yang bantu menolong menurunkan anak saya, mereka sampai sempat kena setrum waktu itu listrik belum padam," katanya.
Sementara, Yeni dan keluarga mengungsi ke kediaman adiknya di kawasan Kampung Sawah Muntok.