Salah seorang warga Nurmina mengatakan, anaknya mengalami gejala tersebut setelah menyantap makanan di pesta.
"Anak saya sakit pusing, muntah dan buang air besar usai makan di pesta. Sejak tadi malam sudah mulai terjadi sehingga dibawa ke sini (rumah sakit)," ujar dia.
Satu balita tewas
Dalam kasus tersebut, satu orang balita berusia tiga tahun tewas.
Bupati Buton La Bakry menjelaskan, balita tersebut juga mengalami gejala yang sama dan diduga terlambat ditangani.
"Ada satu orang meninggal, balita umur tiga tahun mengalami dehidrasi dan ada dugaan terlambat dibawa ke rumah sakit," tutur La Bakry.
La Bakry juga melacak kembali warga yang hadir dan terlibat dalam pesta pernikahan tersebut.
"Kita berharap penanganan medis dapat segera dapat memulihkan kondisi mereka."
"Beberpa Langkah yang dilakukan saat ini, melacak kembali warga jangan sampai masih ada yang tertinggal di rumah gejala mual dan lainnya namun tidak ke rumah sakit, makanya harus segera ke rumah sakit,” ujar La Bakry.
Baca juga: Bocah 11 Tahun Tewas Diduga Keracunan Kerupuk Kulit Ikan Buntal, Korban Sempat Muntah dan Lemas
Bumbu makanan diteliti
Menyusul kejadian keracunan massal tersebut, Kasat Reskrim Polres Buton AKP Dedi Hartoyo mengaku telah memeriksa sejumlah saksi terkait hal ini.
Kemudian, polisi juga telah mengambil bahan dan bumbu makanan untuk diteliti oleh Dinas Kesehatan Buton.
Polisi juga memanggil pemangku hajatan untuk memastikan dugaan keracunan massal.
"Kami sudah memeriksa pemilik pesta untuk dimintai keterangan. Pemilik pesta kita sudah mintai keterangan dan tidak menutup kemungkinan kita akan memanggil saksi lainnya,” kata Dedi Hartoyo.
(Kompas.com: kontributor Baubau, Defriatno Neke)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "212 Warga Keracunan Makanan Pesta Pernikahan, Satu Balita Tewas, Bumbu dan Bahan Diteliti"