Saat kejadian cuaca saat itu tengah gerimis.
Dari hasil olah TKP tidak ditemukan pengereman, sehingga saat tabrakan motor masih melaju dengan kecepatannya.
"Kami masih meminta keterangan para saksi. Belum ada gambaran lengkap soal kejadian ini," ucap Diyon.
Para korban telah dimakamkan Rabu (2/12/2020) pagi di satu lubang yang sama.
Kecelakaan terjadi tepat di depan rumah warga bernama Sainem (61).
Menurut Sainem, kondisi jalan saat itu cukup terang, bahkan truk itu berhenti tepat di bawah lampu jalan.
Lokasi itu memang kerap dipakai para sopir truk untuk berhenti untuk memeriksa kondisi ban, atau menunggu sesama sopir.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Sumedang, 1 Tewas & 7 Orang Luka-luka, Anggota DPRD Ikut jadi Korban
Baca juga: Truk Tabrak Gerobak Mi Ayam, Tambal Ban, hingga Rumah, Sopir sampai Terjepit
Saat benturan terjadi, kondisi lalu lintas tengah sepi.
"Saya juga tidak berani menolong, sementara sopir syok dan tidak berani melihat korban. Warga yang melintas kemudian banyak yang berhenti, baru korban ditolong," tutur Sainem.
Sainem mengungkapkan, saat malam situasi jalan memang sepi karena kawasan tersebut minim rumah penduduk.
Daerah itu bahkan dikenal dengan "mbulak" atau area persawahan.
Karena itu para perempuan sering ngebut karena takut melintas di ruas yang dianggap "wingit" itu.
"Kalau bagi perempuan pasti pinginnya ngebut, supaya cepat lewat dan sampai di tempat yang ramai," tandas Sainem.
(Surya.co.id, David Yohanes)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Satu Lagi Korban Laka Boncengan Empat di Kabupaten Tulungagung Meninggal Dunia