Meski bakal membuka usaha kos-kosan, Purnomo menegaskan jika dirinya akan tetap menjadi petani di Desa Kapungan itu.
Sebab, ia masih memiliki satu patok sawah di desa itu.
"Saya punya dua patok sawah. Satu patok diterjang tol, satu lagu tetap untuk bertani," kata pria yang juga menjabat sebagai Pejabat sementara (Pjs) Sekretaris Desa Kapungan itu.
Kemudian, Purnomo juga bercerita jika sawah yang terdampak tol Yogyakarta-Solo di Desa Kapungan sebagian besar merupakan sawah produktif.
"Saya sekali panen permusim itu bisa 6 sampai 7 juta. Ini harga rata-rata ya. Dalam satu tahun itu saya bisa panen hingga tiga kali," imbuhnya.
(Tribun Jogja/Almurfi Syofyan)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Kisah Warga Klaten yang Bakal Terima Ganti Rugi Tol Yogya-Solo Rp1,5 M, Ingin Bikin Usaha Kos-kosan