News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Warga Klaten yang Dapat Ganti Rugi Tol Yogya-Solo Rp 1,5 M, Bakal Dipakai Bangun Kos-kosan

Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Purnomo (55) warga Desa Kapungan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten saat ditemui di kantor desa setempat, Selasa (1/12/2020)

TRIBUNNEWS.COM - Seorang warga Desa Kapungan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten bernama Purnomo bakal mendapat uang ganti rugi sawah miliknya senilai Rp1,5 miliar.

Sawah milik Purnomo terdampak dalam proyek Tol Yogyakarta-Solo.

Rencananya Purnomo akan menggunakan uang tersebut untuk membangun usaha kos-kosan di daerah Salatiga dan Solo.

Pria berusia 55 tahun itu bercerita, jika sawah yang ia miliki di Desa Kapungan seluas 2267 meter persegi bakal diterjang Proyek Strategis Nasional (PSN).

Informasi itu, ia ketahui sudah sejak lama. Bahkan sejak tahap sosialisasi beberapa bulan yang lalu.

"Kalau sawah saya yang kena tol, sudah lama tahunya, tapi kalau soal luasnya baru hari ini, yakni ada 2267 meter persegi. Ini lahan sawah saya satu patok," ujar Purnomo saat berbincang dengan Tribun Jogja di sela-sela musyawarah ganti rugi pengadaan tanah tol Yogyakarta-Solo di desa tersebut, Selasa (1/12/2020).

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Pemudik akan Dikarantina di Benteng Vastenburg, Ini Imbauan Wali Kota Solo

Baca juga: Ada Dugaan Penggelapan Arisan Total Rp 6 M di Solo, Polisi Imbau Korban Buat Laporan

Purnomo menyebut jika lahan sawahnya dihargai panitia pengadaan tanah tol Yogyakarta-Solo sebesar Rp671 ribu per meternya.

Ia menyebut, harga itu telah melebihi harga normal tanah di desa itu per meternya.

"Di sini normalnya tanah basah itu sekitar Rp500 ribu permeternya. Sebenarnya saat menemani tim pengadaan tanah saya berharapnya tanah di desa ini diganti Rp750 per meter, tapi saya tetap sepakat dengan harga yang ditawarkan," ucap ayah dua putra itu.

Menurut Purnomo, uang senilai Rp1,5 miliar yang akan ia terima dari hasil ganti rugi sawahnya itu akan dimanfaatkan untuk membuka usaha kos-kosan.

Ia menilai, usaha kos-kosan itu cukup menjanjikan untuk penghasilan di masa depan.

"Uang ganti rugi sawah ini akan saya pakai untuk beli kos-kosan di dekat kampus Satya Wacana Salatiga dan UMS Surakarta," ucapnya.

"Saya buat dua kos-kosan ini karena anak saya kan dua, jadi mau dibagi satu-satu," ucapnya.

Lebih jauh, kata Purnomo, kos-kosan uang akan dia buat yakni masing-masingnya 8 kamar dengan kamar mandi di dalam.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini