TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG -- Ribuan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara di Kota Bandar Lampung menunjxxukkan hasil reaktif.
Sebanyak 1.553 orang KPPS di Kota Bandar Lampung menjalani rapid test ulang di sejumlah puskesmas di Bandar Lampung.
Rapid test ulang ini dilakukan setelah pada pelaksanaan rapid test sebelumnya, ribuan orang KPPS tersebut menunjukkan hasil reaktif.
Namun demikian tes rapid ulang pada Jumat (4/12/2020) mengundang kehebohan.
Saat ribuan petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di Bandar Lampung menjalani rapid test mereka dikejutkan dengan kehadiran Wali Kota Herman HN.
Rapid test yang digelar di Apotek Gemari, Kecamatan Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung dibubarkan Herman HN.
Para KPPS itu diproyeksikan untuk menggantikan petugas yang dinyatakan mendapatkan hasil reaktif saat mengikuti rapid test sebelumnya.
Baca juga: Korlantas Gelar Rapid Test dan Berikan Bantuan untuk Komunitas Sopir Bajaj di Jakarta Selatan
Namun, saat rapid test baru berlangsung setengah jalan, tiba-tiba muncul Herman HN.
Begitu melihat kerumunan, Herman HN langsung menyuruh para petugas KPPS untuk pergi.
"Kita harus disiplin protokol kesehatan," tegas Herman HN.
Tak pelak, kejadian itu membuat para KPPS kaget dan kebingungan.
Lucunya lagi, Herman HN tidak tahu bahwa yang diusir merupakan petugas KPPS yang tengah menjalani rapid test.
Herman mengatakan, pemandangan kerumunan itu didapati saat ia tengah melakukan sidak masker dengan menyisiri jalan-jalan protokol dan beberapa pasar tradisional di Bandar Lampung.
Baca juga: Hasil Babak Pertama Arsenal vs Rapid Wien Liga Eropa, Lacazette 1 Gol, Meriam London Unggul 3-0
"Rupanya itu (KPPS) yang ditunjuk KPU. Saya tidak tahu itu (rapid testnya di situ)," jelas Herman HN.
"Saya hanya tau akan ada rapid test KPPS," lanjut dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Edwin Rusli mengatakan, insiden itu dipicu kesalahpahaman saja.
"Itu karena adanya kesalahpahaman," jelasnya.
"Sebenarnya kami sudah menyediakan dua tempat pelaksanaan rapid test, yaitu di Tanjungkarang Pusat dan Way Halim. Tapi banyak dari mereka tidak paham satu tempat itu (Way Halim)," jelas Edwin.
Baca juga: Polisi Tambah Empat Lokasi Rapid Test Covid-19 di Petamburan
Selanjutnya, kata Edwin, ribuan KPPS tersebut diarahkan untuk melanjutkan rapid test di puskesmas yang ada di dekat kediaman masing-masing.
"Setelah dibubarkan, akhirnya kita menyuruh mereka (KPPS) untuk melanjutkan rapid test di puskesmas-puskesmas," jelas Edwin.
Ribuan KPPS Reaktif
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bandar Lampung Dedy Triadi mengatakan, rapid test tahap kedua ini diikuti 1.533 orang KPPS se-Bandar Lampung.
“1.533 orang ini adalah yang hasil rapid test-nya reaktif pada 26 November kemarin. Kami lakukan rapid test tahap kedua untuk menentukan penggantinya,” kata Dedi, Jumat (4/12/2020).
Pada pelaksanaan rapid test sebelumnya, sebanyak 15.300 orang calon KPPS dan petugas ketertiban TPS diambil sampel darahnya sebagai syarat penyelenggaraan pemilu.
Setelah hasil rapid test keluar, sebanyak 1.533 orang dinyatakan reaktif.
Rapid test ulang untuk lihat masih reaktif atau tidak
Dengan demikian, para KPPS dan petugas ketertiban TPS itu diminta untuk isolasi mandiri terlebih dahulu.
“Setelah isolasi mandiri, kami adakan rapid test tahap kedua untuk melihat apakah masih reaktif atau tidak,” kata Dedy.
Dedy menambahkan, jika setelah rapid test tahap kedua ini masih ada yang menunjukkan hasil reaktif, pihaknya akan segera melakukan pergantian KPPS.
“Ya sekaligus rapid test terhadap calon pengganti itu,” kata Dedy.
Terkait jumlah KPPS yang akan diganti, Dedy mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil rapid test tahap kedua tersebut untuk memastikan berapa jumlah KPPS yang akan diganti. (Tribunlampung.co.id/V Soma Ferrer/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Tak Tahu Ada Rapid Test, Wali Kota Bandar Lampung Herman HN Bubarkan Kerumunan KPPS