IN pun diberi waktu untuk berfikir dengan tawaran itu.
Dan akhirnya remaja 17 tahun itu mengiyakan.
"FI ini bilang tugasnya bukan melayani pelanggan seperti Pekerja Seks Komersial (PSK) atau diboking begitu.
Akhirnya korban (IN) ini setuju, dengan catatan, tugasnya hanya menemani menyanyi," ujar Lukman.
Korban (IN) lanjut Lukman, kemudian diperkenalkan kembali oleh satu rekan FI berinisial N alias Niken.
Sama dengan FI, Niken juga ikut memfasilitasi keperluan IN selama dalam pelarian.
Seperti kebutuhan makan, tempat tinggal, hingga pakaian.
Beberapa hari berselang, IN pun diberi tahu tempat yang akan ditempati bekerja yakni Kota Dobo, salah satu pulau di Provinsi Maluku.
Ia (IN) diiming-imingi upah besar dari hasil memandu karoke.
"Dijanji penghasilan besar, tapi dengan syarat tidak memberitahukan keluarganya.
Semua administrasi diurus Niken," ungkap Lukman.
Baca juga: POPULER Regional: Suami Jajakan Istri jadi PSK | Pria yang Bunuh Selingkuhan Istri Ngaku Menyesal
Lanjut cerita Lukman, IN mulai menaruh curiga ketika ia dibawah Niken ke sebuah wisma yang tidak jauh dari Bandara Sultan Hasanuddin, Kecamatan Biringkanaya, Minggu 6 Desember, sekitar pukul 17.00 Wita.
Di sana IN diperkenalkan dengan wanita lain yang disapa Lia.
Lia ini kembali menambah fasilitasi IN selama pelarian ke berbagai tempat di Kota Makassar.