Rupanya Solihin baru sadar, saat melihat sang istri sudah tewas.
Solihin mengaku meminta maaf pada sang istri. Dia juga mengambil air bersih di sebuah ember.
Pelaku membersihkan darah di wajahnya. Dia juga membersihkan darah yang ada di tubuh istrinya.
"Pelaku sempat membersihkan darah korban. Karenanya air di timba yang isinya perasan kain habis dipakai membersihkan darah di tubuh korban, juga kami sita. Pelaku juga sempat minta maaf ke jasad istrinya," tutur AKP Fran.
Solihin juga mengaku jika menciumi sang istri yang sudah meninggal dunia itu.
Setelah minta maaf dan membersihkan tubuh istrinya, Solihin kabur. Dia mengunci pintu rumahnya.
Baru sekitar pukul 15.00 WIB, tewasnya Buni dilaporkan ke Polsek Bangsalsari karena jasadnya baru ditemukan keluarga.
AKP Fran menambahkan, perbuatan Solihin dilakukan secara spontan karena marah.
"Karena sebelumnya, istrinya juga suka marah-marah. Menurut penuturan pelaku, korban ini temperamental," jelasnya.
Cek-cok sepekan lalu menjadi puncak kemarahan Solihin sampai gelap mata melakukan tindak kekerasan pada sang istri.
Dalam kasus ini, Solihin dijerat Pasal 44 Ayat 3 UU Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. (SURYA.co.id/Sri Wahyunik)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Sarankan Kakak Ipar Tak Nikah Siri, Pasutri di Jember Bertengkar, Kepala Istri Dibacok Sabit 3 Kali