News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erupsi Gunung Merapi

UPDATE Aktivitas Gunung Merapi: Ada Rekahan Baru di Dalam dan di Luar Kawah

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gunung Merapi yang saat ini berstatus Siaga diabadikan dari Desa Kepuharjo, Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (8/12/2020). Menurut BPPTKG Yogyakarta, aktivitas seismisitas Gunung Merapi masih tinggi, deformasi berkisar 11 cm per hari dan saat ini belum muncul kubah lava, namun rekahan di kawah terpantau cukup panjang-panjang. Tribun Jogja/Hasan Sakri Ghazali

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada 4 hingga 10 Desember 2020, diitemukan crack atau rekahan baru di dalam dan di luar kawah Gunung Merapi.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida mengungkapkan hal itu ditemui dari pengamatan menggunakan satelit.

Selain itu, terkonfirmasi pula adanya perubahan morfologi yang ada di dalam puncak Gunung Merapi.

Di bagian tengah puncak, terdapat pengangkatan, rekahan-rekahan, dan juga turunan.

"Dari semua perubahan morfologi ini menunjukkan terus adanya aktivitas Gunung Merapi," ujar Hanik dalam siaran informasi BPPTKG, Jumat (11/12/2020).

Menurut Hanik, saat ini kondisi rekahan ada yang memanjang dan ada yang melebar.

Hal ini menunjukkan intensitas kejadian guguran.

Saat ini, guguran masih sering terjadi ke Kali Senowo, Kali Lamat, dan Kali Gendol dengan jarak 3 kilometer.

"Karena status masih tinggi, status juga masih sama, yakni siaga," tegas Hanik.

Sementara itu, wilayah barat-barat laut menjadi wilayah yang berpotensi terancam bahaya erupsi berdasarkan data deformasi dan perubahan morfologi lereng sektor tersebut.

Baca juga: Aktivitas Kegempaan Gunung Merapi Menurun Sepekan Terakhir, Tidak Dilaporkan Terjadinya Lahar

"Terjadi sedikit penurunan aktivitas seismik dan deformasi, namun secara jangka panjang masih menunjukkan aktivitas yang tinggi," ucap Hanik.

Selama pekan lalu (4-10 Desember 2020) kegempaan Gunung Merapi tercatat 232 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 1.692 kali gempa Fase Banyak (MP), 5 kali gempa Low Frekuensi (LF), 256 kali gempa Guguran (RF), 209 kali gempa Hembusan (DG), dan 2 kali gempa Tektonik (TT).

"Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih rendah dibandingkan minggu lalu," imbuh Hanik.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini