News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Oknum Guru Cabuli 9 Murid Laki-lakinya di Ruang Kelas saat Sepi, Iming-imingi Jajan & Pinjami HP

Penulis: Garudea Prabawati
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi menunjukkan barang bukti kasus pencabulan seorang guru terhadap sembilan muridnya di Cianjur, Jawa Barat, Senin (14/12/2020). Seorang oknum guru berinisial DD (44) nekat melakukan tindakan asusila terhadap 9 murid laki-lakinya. DD melancarkan aksinya di ruang kelas.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang oknum guru berinisial DD (44) nekat melakukan tindakan asusila terhadap 9 murid laki-lakinya.

DD melancarkan aksinya di ruang kelas, saat sekolah sudah sepi.

Dilansir Kompas.com, korban awalnya akan diiming-imingi uang jajan dan dipinjami handphone untuk bermain gim.

DD merupakan oknum guru di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Saat sudah sepi lantas DD melancarkan aksi bejatnya.

Bahkan DD terhadap korban tidak hanya dicabuli seklai saja, bahlan berkali-kali, ada yang sampai lima kali.

Baca juga: Hubungan Tak Direstui, Pemuda Ini Bawa Kabur Pacarnya yang Masih di Bawah Umur Lalu Dirudapaksa

Baca juga: Seorang Kepala Sekolah Ketahuan Rudapaksa Muridnya Berkali-kali, Dilakukan di Sekolah saat Sepi

Baca juga: Ditinggal Istri ke Rumah Saudara, Pria Ini Malah Rudapaksa Anak Tirinya yang Masih di Bawah Umur

Polisi menunjukkan barang bukti kasus pencabulan seorang guru terhadap sembilan muridnya di Cianjur, Jawa Barat, Senin (14/12/2020).

Usia korban DD tergolong masih di bawah umur yakni 9 hingga 12 tahun.

Anton juga menambahkan pencabulan ini sudah terjadi lama, dari rentang waktu 2018 hingga 2019.

“Sejauh ini, pengakuan tersangka ada sembilan orang (korban). Namun, terus kita didalami terkait kemungkinan adanya korban baru,” kata Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Anton .

“Karena itu, kami dari kepolisian, jika ada korban yang merasa pernah dicabuli tersangka silakan lapor ke polres,” imbuhnya.

Hingga saat ini tersangka masih intensif diperika yakni tim penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).

Tersangka dijerat Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman pidana 15 tahun dan denda maksimal Rp 5 miliar.

(Berita serupa lainnya)

Seorang Kepala Sekolah Ketahuan Rudapaksa Muridnya Berkali-kali, Dilakukan di Sekolah saat Sepi

Seorang kepala sekolah berbasis agama ditangkap dini hari setelah diduga terlibat dalam kasus rudapaksa seorang siswanya.

Kejadian tersebut terjadi di Machang, Malaysia.

Ilustrasi rudapaksa anak di bawah umur. (Sripoku.com/Anton) (Sripoku.com/Anton)

Rupanya perbuatan bejat kepala sekolah tersebut telah berlangsung selama tiga tahun terakhir, tepatnya sejak 2017.

Bahkan hal tersebut dilakukannya di sekolah.

Dikutip dari Sinar Harian, Kapolsek Kelantan, Wakil Komisaris Shafien Mamat, mengatakan rudapaksa terhadap gadis berusia 15 tahun itu terungkap saat pihak ketiga melapor ke pihak berwajib.

Kemudian baru diinformasikan kepada keluarga korban sebelum akhirnya korban membuat pengakuan.

Menanggapi lebih lanjut, ketika ditanya tentang modus yang digunakan kepala sekolah berusia 45 tahun itu, Syafien mengatakan, korban disebut-sebut diajak ke sekolah saat guru dan siswa lain tidak ada, termasuk pada hari libur.

Padahal, kata dia, melalui pemeriksaan awal yang dilakukan, kepala sekolah dan korban dikatakan memiliki hubungan yang erat satu sama lain.

Remaja tersebut kini dibawa ke RS Raja Perempuan Zainab II untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Sedangkan kepala sekolah ditahan di kediamannya pada pukul 06.30 waktu setempat.

Dia mengatakan kasus itu akan diselidiki sesuai Bagian 376 KUHP.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Kompas.com/Firman Taufiqurrahman)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini