"Lihat ini, masak mereka tega mengunggah video seperti ini, kami sangat kecewa.
Apalagi kami tahu video itu viral pasca-pambagian rapor jam 12.30 WIT, dan dibuat oleh siswi-siswi kami," kata Ahyar sambil menunjukkan 4 video berdurasi 12 hingga 14 detik itu di ponselnya.
3. Hanya iseng
Usai mengetahui video itu, Ahyar kemudian menanyakan langsung kepada para siswi tersebut motif mereka membuat video itu dan siapa yang menyuruh perilaku itu.
Saat ditanya, lanjut Ahyar, tidak ada yang menyuruh, semua inisiatif sendiri dan hanya iseng.
Masih dikakatakan Ahyar, apa yang dilakukan para siswi ini sudah melewati batas skor pelanggaran.
Skor pelanggaran mereka adalah 95 poin dan telah melebihi skor tertinggi 75 poin.
"Kita simpulkan bahwa kelimanya akan kita kembalikan pada orangtua dan diminta mencari sekolah lain, tidak boleh lagi bersekolah di sini.
Bukan dipecat, tetapi kita keluarkan, karena identitas sekolah ini sudah diinjak-injak," tegas Ahyar.
4. Minta maaf
Setelah video tersebut viral, kelima siswi yang telah dikeluarkan dari sekolahnya mengaku menyesal.
BB, satu dari lima siswi yang menginjak rapor mengaku menyesali perbuatan yang telah dilakukannya.
"Iya saya menyesal dan malu. Saya salah. Mau minta maaf sama Pak Guru, Ibu Guru," kata BB saat ditemui Kompas.com di rumahnya, di Desa Ketangga, Kecamatan Suela.
Hal senada dikatakan MR, teman BB yang juga mengaku menyesal atas perbuatannya. Bahkan, ia berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.