Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
TRIBUNNEWS.COM – Seorang remaja tewas setelah tergantung di jendela kamar tidurnya.
Korban berinisial MH (17), siswi SMK di Aceh Tamiang saat ditemukan masih dalam kondisi bernyawa.
Sebelum tergantung, sikap korban ternyata berubah dari biasanya.
Ia lebih banyak murung dan menyendiri.
Kasubag Humas Polres Aceh Tamiang Iptu Syafrizal, Senin (28/12/2020) menjelaskan peristiwa nahas ini terjadi di rumah orang tua tiri korban di Dusun Gembira, Kampung Inginjaya, Kecamatan Rantau, Minggu (27/12/2020).
Syafrizal menjelaskan kasus ini pertama kali diketahui ibu kandung korban, Sulastri (60) yang akan pergi berobat bersama suaminya Hardianto (62).
Ketika itu Sulastri masuk ke kamar korban untuk memberitahu tentang kepergiannya.
“Ketika ibu korban masuk ke kamar, putrinya sudah tergantung di jendela kamar,” kata Syafrizal.
Baca juga: Sebelum Ditemukan Tewas
Gantung Diri, Pria Ini Sempat Minta Maaf ke Perangkat Desa
Baca juga: Oknum PNS Bunuh Selingkuhan Gara-gara Tolak Berhubungan Badan, Aniaya Ayah Korban Lalu Bunuh Diri
Dia menambahkan ketika itu korban masih bernyawa sehingga langsung dibawa ke Puskesmas Inginjaya. Namun dalam perjalanan ke Puskesmas, nyawa korban tidak lagi tertolong.
“Berdasarkan laporan sopir ambulans, korban masih merespon ketika dibantu oksigen,” ujarnya.
Dalam kasus ini polisi menyita sejumlah barang bukti, di antaranya selendang merah, laptop dan ponsel milik korban.
Pihak keluarga sendiri disebut Syafrizal sudah membuat pernyataan tidak bersedia dilakukan otopsi atas jasad korban dan memilih langsung mengembumikannya.
Kasubag Humas Polres Aceh Tamiang Iptu Syafrizal mengatakan pihak keluarga sudah ikhlas dengan kematian ini dan memilih langsung memakamkan korban tanpa melalui proses visum.
Namun dalam keterangannya, pihak keluarga mengakui sikap MH berubah sejak pulang PKL dari Banda Aceh.
“Korban baru seminggu ini berada di rumah, sebelumnya di Banda Aceh untuk PKL terkait pelajaran sekolahnya,” kata Syafrizal.
Perubahan sikap ini terlihat menonjol karena korban lebih banyak murung dan menyendiri. Tidak diketahui penyebab perubahan ini karena keluarga tidak berhasil mengorek informasi dari korban.
“Belum diketahui, ini yang masih menjadi pertanyaan,” kata Syafrizal.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia berikut ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Seorang Siswi di Tamiang Meninggal Tergantung di Jendela Kamar, Saat Ditemukan Masih Bernyawa