"Sebagai laki-laki itu harus mau rekoso saat muda. Jadi setelah tua nanti tinggal menikmati hasilnya," ujar dia.
4. Respons keluarga dan keinginan untuk berhenti
Mbah Kung juga membeberkan reaksi keluarga terkait gaya hidup yang dijalani.
Ia mengaku telah banyak mendapat nasihat dari keluarganya.
"Namun saya tetap berprinsip tetap menjadi seorang laki-laki yang bertanggung jawab untuk keluarganya," kata Mbah Kung.
Bentuk tanggung jawab itu dilakoni Mbah Kung dengan tidak menelantarkan keluarga.
Ia tetap memberikan nafkah kepada keluarga dan menyekolahkan anak.
"Pokoknya uang dari hasil kerja saya yang utama untuk anak istri dahulu. Sisanya baru untuk senang-senang," ucapnya.
Sebenarnya, dalam lubuk hati yang paling dalam, Mbah Kung ingin berhenti menjalani hidup seperti ini.
Sebab, ia merasa malu dengan anak, tetangga, dan orang-orang yang dikenal.
5. Pesan untuk pengikutnya
Dalam wawancara itu, Mbah Kung berpesan agar warganet tidak menghakimi dirinya.
Bagi Mbah Kung, hidupnya tidak menyakiti orang lain dan lebih baik apabila bisa membahagiakan orang lain.
"Jangan bikin susah orang lain. Kita hidup harus memberikan manfaat dan kebahagiaan."