Namun, 15 menit setelah buaya menyerang Andi Amin (12).
Predator buas itu kembali menampakan dirinya didekat lokasi kejadian.
"Kami baru percaya, pas buaya itu muncul setelah menyerang Andi," ujarnya.
Bachtiar mengungkapkan, jika predator buas itu sering lalu lalang saat air pasang.
Biasanya lewat dekat permukiman warga bila hendak menuju pohon bakau.
"Buaya ini hampir tiap hari lewat sini. Biasa pagi, siang, dan sore. Tempatnya dia di bakau. Cuman kalau keluar cari makan lewat sini," katanya
Sebenarnya memang sudah ada imbauan untuk tidak berenang.
Tapi itu tidak mungkin diindahkan.
Laut di sini memang tempat anak-anak bermain.
Sudah lama banyak buaya sering ke sini karena habitatnya dirusak.
Kalau tidak salah, semenjak ada akfifitas penimbunan di pabrik Kaltim Lima.
Sehingga, predator buas itu pun pindah ke dekat permukiman warga.
Hal tersebut sudah sering dilaporkan ke Pemerintah Kota Bontang. Tapi hingga saat ini belum ada respon.
"Kalau pun ada buaya, tapi enggak mungkin kita enggak boleh berenang. Kita ini masyarakat kampung diatas laut. Hidup dari laut. Jadi kalau kondisinya begini. Mau enggak mau hidup berdampingan buaya. Walaupun itu beresiko," katanya.
Penulis: Ismail Usman
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Kronologi Bocah Selambai Bontang Melepakan Diri dari Terkaman Buaya Berukuran 2,5 Meter