TRIBUNNEWS.COM - Seorang pencuri tewas dianiaya pemilik rumah dan satpam.
Korban meninggal dunia setelah diikat hingga dipukuli menggunakan telenan.
Korban diduga dianiaya oleh enam orang.
Satuan Reserse Kriminal Polres Simalungun, Sumatera Utara, menggelar rekonstruksi penganiayaan terhadap terduga pencuri Youvanry Aldryansyah Purba (21).
Berdasarkan rekonstruksi terungkap bahwa keenam tersangka berperan menghabisi nyawa korban mulai dari menangkap, mengikat lalu memukul korban menggunakan talenan.
Rekonstruksi digelar di halaman Kantor Satreskrim Polres Simalungun, Pematang Raya, Kabupaten Simalungun, Senin (4/1/2021).
Kepala Satreskrim Polres Simalungun AKP Rachmat Aribowo menyampaikan, pengungkapan kasus ini juga banyak mendapat perhatian dari masyarakat.
Pihaknya menggelar rekonstruksi untuk memberi kepastian hukum.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
15 Latihan Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Bab 2 Kurikulum Merdeka, Di Bawah Atap
"Kasus ini menimbulkan asumsi-asumsi yang negatif kepada pihak kepolisian selaku penegak hukum. Untuk itu, kita memberi kepastian hukum dan berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini sesuai dengan aturan hukum yang berlaku," ujar Aribowo melalui keterangan tertulis, Selasa (5/1/2021).
Baca juga: Terbakar Cemburu, Suami Aniaya Teman Istri hingga Tewas gara-gara Antar Istrinya Pulang
Baca juga: Pria 44 Tahun Aniaya 2 Anak Kandung hingga Luka-luka, sang Istri Nyaris Ditukar dengan Sabu-sabu
Baca juga: Gara-gara Ambil Bola di Selokan, Seorang Pria Aniaya Bocah, Ngaku Emosi Korban Mengatai Ayah Pelaku
Kronologi kejadian
Menurut Aribowo, dari hasil rekonstruksi ada 25 adegan yang diperankan oleh 6 tersangka sebelum menghabisi nyawa korban di lokasi kejadian di komplek perumahan PT Bridgestone Sumatera Rubber Estate (PT BSRE) Merangir, Nagori Dolok Melangir I, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun.
Adapun kejadian itu terjadi pada Minggu (27/12/2020) dini hari.
Tersangka HN selaku pemilik rumah berperan menangkap korban.
HN memukul wajah korban, mengikat korban dengan tali hingga memukul kepala korban dengan menggunakan talenan.