TRIBUNNEWS.COM - Gunung Merapi kembali erupsi pada hari ini, Kamis (7/1/2021) pukul 12.50 WIB.
Gunung Merapi meluncurkan kolom abu setinggi kurang lebih 200 meter di atas puncak atau 3168 meter di atas permukaan laut (Mdpl).
Dilaporkan Magma Indonesia, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang.
Jarak luncurnya sekira 300 meter mengarah ke hulu Kali Krasak.
Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 139 detik.
Sementara itu, sebelumnya gunung api yang terletak di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Magelang, Boyolali, Klaten, Jawa Tengah ini dilaporkan juga mengalami erupsi pada pukul 08.02 WIB.
Namun demikian, visual erupsi pagi tadi tidak teramati karena cuaca berawan, hanya saja terlihat awan panas meluncur ke hulu Kali Krasak.
Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 154 detik.
Untuk diketahui, status Gunung Merapi dinaikkan dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III) oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta sejak 5 November 2020 lalu.
Seiring dengan peningkatan status dan aktivitas vulkanik, warga di beberapa dusun di kaki Gunung Merapi diimbau untuk tetap waspada terhadap erupsi yang bisa terjadi di setiap saat.
Berikut daftar dusun yang masuk daerah bahaya dan diperkirakan terdampak letusan Gunung Merapi, dikutip dari Magma Indonesia:
Baca juga: Gunung Merapi Keluarkan Guguran Awan Panas Mengarah ke Kali Krasak, Tinggi Kolom Abu 200 Meter
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Kabupaten Sleman
Di Kabupaten Sleman, dusun yang masuk daerah bahaya terdampak letusan Gunung Merapi yaitu Kecamatan Cangkringan, yang meliputi: