TRIBUNNEWS.COM - Andi Syifa Kamila atau akrab disapa Syifa Mila merupakan satu di antara penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Kepulauan Seribu.
Sanak keluarga diliputi perasaan duka mendalam setelah mendengar kabar tersebut.
Emma Yusja, sang ibu, sama sekali tak menyangka, percakapannya via Whatsapp dengan Syifa Mila pada Sabtu, (9/1/2021), sebelum pesawat take off dari Jakarta menuju Pontianak, adalah yang terakhir kali.
Padahal Syifa Mila sudah punya rencana besar. Ia mempersiapkan segala hal untuk memulai bisnis kulinernya.
Selain urusan pekerjaan, kepergiannya ke Jakarta, yakni membeli kebutuhan bisnis tersebut.
"Bahkan barang belanjaannya sudah ada yang duluan sampai di sini,” ujar Emma, kepada awak media.
Syifa Mila adalah putri sulung dari empat bersaudara. Ia juga sudah berumah tangga.
Baca juga: Kopaska Temukan Hoodie Anak-anak Gambar Minnie Mouse, Akun Instagram Ini Banjir Ucapan Belasungkawa
Baca juga: Kelakuan Tak Biasa Pilot Sriwijaya Air SJ 182 Sebelum Take Off, Sang Istri Ceritakan Itu ke Ketua RT
Orang-orang mengenalnya sebagai sosok mandiri. Ia menggeluti profesi make up artist (MUA) dan hobi berbisnis.
"Syifa juga menjadi tulang punggung keluarga. Putri saya juga menggeluti profesi make up artist,” ujarnya kemarin kepada awak media.
Emma mengatakan Syifa mengawali kariernya sebagai MUA dari nol. Berawal dari ajakan keluarga untuk ikut kursis kilat pada 2013 silam.
Namun make up juga menjadi salah satu hobi putrinya itu.
“Awal mula ada kakak saya yang punya rias pengantin dan Syifa diberikan kursus kilat pada 2013 yang memang menjadi hobinya,” ujarnya.
Baca juga: Sekeluarga Jadi Korban Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, Sang Istri Baru Saja Melahirkan
Ia mengatakan setelah setahun putrinya mengumpulkan uang untuk membeli make up sendiri dan sampailah sering promosi melalui instagramnya.
“Putri saya sampai pernah merias dia acara pernikahan Chef Aiko yang sekarang sudah terhitung make up artist sampai pernah diongkosin ke Singapura untuk merias,” ujarnya.
Saat ditanya makanan favorit Syifa, Emma menjawab semua masakannya menjadi makanan kesukaan anak-anaknya.
Namun untuk Syifa sendiri paling suka makan masakan rendang jengkol.
Kisah Dua Bersaudara
Kisah lainya datang dari kerabat dua bersaudara warga Sintang Kalimantan Barat yang tak luput jadi korban tragedi Sriwijaya Air.
Budi Kurniawan, menarik napas dalam-dalam ketika ditanya tentang sosok Faisal Rahman dan Asyhabul Yamin.
Baru keluar dua kalimat, dia diam, lalu menghela napas panjang dan sesenggukan.
“Dari kecil (menghirup nafas dalam-dalam) memang sangat dekat sekali. Dari kecil sampai sekarang,” kata Budi lirih.
Suaranya tertahan, matanya memerah, lalu terdiam.
Faisal Rahman dan Asyhabul Yamin, merupakan warga Kabupaten Sintang, Kalbar.
Dua bersaudara ini, berada dalam pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, pada 9 Januari 2021.
Keduanya merupakan putra dari pasangan Masrizal dan Mariati, Faisal anak bungsu, sementara Asyhabul Yamin, anak sulung.
Kendati tidak ada hubungan sedarah, Budi menganggap Faisal dan Asyhabul seperti keluarga sendiri.
Budi mengenal keduanya sejak kecil.
“Kami (berbicara) mewakili pihak keluarga, harapan kami tidak banyak.
Andai kata sudah tidak selamat, minimal jasadnya ada. Itu harapan kami.
Kami pun di sini, cuma bisa berharap ada mukjijzat, selamat itu harapan terbesar kita,” kata Budi.
Di sejumlah media, dua bersaudara ini disebutkan berasal dari Tanah Datar, Sumatra Barat.
Dari sejumlah informasi yang dihimpun Tribun Pontianak, Masrijal memang berasal dari Sumatra Barat, sementara Mariati, istrinya dari Kabupaten Sintang.
Saat ini, Masrizal berada di Jakarta bersama anak perempuannya.
Sementara Mariati ada di Kabupaten Sintang, bersama dengan istri Asyhabul Yamin dan empat cucunya.
Dalam Instagram Story terkahirnya, Faisal Rahman memosting foto mengenakan masker dan memandang ke luar jendela sebelum pesawat Take off.
“Goodbye dan Thank U, Ayub Batogi dan Dewihn, Feby dan lainnya,” tulis Faisal di IG Story-nya.
Budi Kurniawan, kerabat dekat Faisal mengonfirmasi kebenaran IG Story tersebut dan membenarkan bahwa dua bersaudara tersebut asal Kabupaten Sintang.
“Keduanya asal Sintang. Bapaknya asal tanah datar. Semuanya kelahiran Sintang. Iya, itulah Faisal,” kata Budi ditemui di kediaman Faisal.
Faisal memiliki akun IG @Classics_fay, diikuti lebih dari 19 ribu followers.
Dalam profilnya, Fay memiliki usaha penjualan pakaian bernama Toko Cahaya Busana.
Faisal juga menuliskan dirinya sebagai produser music, pianis dan gitaris.
Karyanya bisa dilihat di akun Youtubenya Dunia Malam TV (DM.TV).
Dalam karyanya, Fay mencantumkan dirinya sebagai pengisi suara, music dan sound serta legal content.
Dalam unggahan di Instagram, Fay banyak menampilkan kepiawaian dalam memainkan alat music dan olah vocal.
Sejak namanya masuk dalam manifest pesawat Sriwijaya Air yang mengalami kecelakaan, postingan Fay di Instagram maupun konten youtubenya dibanjiri doa dari para warganet.
Budi menyebut, Faisal pernah mengenyam pendidikan di MIN Sintang.
Setelahnya, dia banyak menempuh pendidikan di Yogyakarta dan Jakarta.
Terakhir lulus di Binus University, jurusan Ilmu Kumputer 2007-2013.
Di laman Facebook Binus University, Ikatan Keluarga Alumni Bina Nusantara (IKABINUS) turut mengucapkan duka mendalam terhadap Faisal dalam kecelakaan pesawat Sriwijaya Air.
Meski tidak ada hubungan darah, bagi Budi, Fay sudah dianggap seperti adik sendiri, dia mengenalnya sejak kecil.
“Keduanya sudah saya anggap keluarga. Kami kenal sejak kecil. Kabar ini pukulan berat buat kami dan keluarga.
Rasanya masih tidak percaya, tapi itu terjadi. Kami hanya bisa berserah diri,” ujar Budi kepada Tribun Pontianak.
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul KENANG Putri Sulungnya, Emma : Syifa Juga Tulang Punggung Keluarga