TRIBUNNEWS.COM, BAHOROK -- Serangan harimau sumatera di Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara semakin ganas.
Terakhir, lima ekor sapi di Dusun Batu Katak, Desa Batu Jonjong, Kecamatan Bahorok menjadi korbannya.
Dengan demikian, dalam waktu sebulan terakhir sudah ada 11 ekor lembu yang mati dengan kondisi bekas gigitan di leher.
“Kemarin pak Camat sudah mengimbau warga untuk sementara waktu memindahkan ternaknya dari batas kawasan (hutan).
Namun sepertinya hal itu belum dilakukan warga,” kata Palber Turnip, Kasi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah V Bahorok, Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL), Senin (11/1/2021).
Dia mengatakan, lokasi ternak yang dimangsa ini jaraknya tidak begitu jauh dari Dusun Selayang, Desa Lau Damak, tempat dimana harimau sebelumnya memangsa hewan milik warga.
Menurut Palber, ada dugaan, harimau ini muncul dari Blok Hutan Sei Kelam yang ada di kawasan Lau Damak.
Untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan, sekarang petugas BBTNGL dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) sudah memasang perangkap di Dusun Selayang, Desa Lau Damak.
“Ada dua kandang jebak yang terpasang. Kami letakkan seekor kambing dan bangkai lembu sebagai umpan,” kata Palber.
Dia mengatakan, karena harimau ini masih berkeliaran di seputar hutan kawasan Bahorok, dia kembali mengimbau warga untuk sementara waktu memindahkan hewan ternaknya dari batas kawasan hutan.
Sebab, kata Palber, kemungkinan harimau masih berputar-putar di kawasan yang sama.
"Dari foto-foto yang kami peroleh, lembu yang diterkam itu terdapat tali di lehernya.
Artinya, pemilik sengaja menambatkannya di lokasi,” kata Palber.
Informasi diperoleh Tribun Medan, kelima ekor lembu yang diterkam harimau itu milik Ucok Peranginangin, warga Simpang Sukamaju, Kelurahan Pekan Bahorok.