TRIBUNNEWS.COM - Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 504 dilaporkan gagal mendarat Bandara Internasional Supadio Pontianak, Kamis (14/1/2021).
Pesawat dari perusahaan plat merah tersebut sebelumnya terbang dari Jakarta ke Pontianak.
Namun karena cuaca buruk, memaksa pesawat harus kembali ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Saat dikonfirmasi, Executive General Manager PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Bandara Supadio Pontianak, Eri Braliantoro, juga membenarkan kejadian tersebut.
Ia pun menjelaskan, maskapai telah melakukan RTB (return to base), di mana suatu pesawat diharuskan untuk kembali ke bandar udara di mana pesawat itu berangkat (setelah mengudara/airborne).
Baca juga: TNI AL Kerahkan Pesawat Patroli Maritim Untuk Cari Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ-182
"Hari ini memang, siang menjelang sore tadi sekitar pukul 16.00 WIB juga Garuda melakukan RTB ke Cengkareng, karena faktor cuaca," kata Eri Braliantoro.
Ia pun mengungkap, sebelumnya juga maskapai sempat holding. Dan karena tidak memungkinkan untuk mendarat, maskapai akhirnya pun memilih untuk kembali ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
"Karena visibility yang sangat rendah, kemudian faktor angin, lalu faktor awan, dan lainnya. Yang menyebabkan maskapai tidak dapat landing," terangnya.
"Divert atau RTB itu adalah hal yang lumrah dalam penerbangan. Karena apa? Karena banyak faktor. Dan termasuk salah satunya ya itu faktor cuaca. Keputusan itu diambil karena terkait dengan keselamatan penerbangan," lanjutnya.
Hal serupa terjadi pada hari sebelunya, Rabu 13 Januari 2021, diketahui sebanyak dua penerbangan rute Jakarta - Pontianak di Bandara Internasional Suapadio Pontianak terpaksa harus dialihkan (divert).
Disebabkan cuaca yang buruk, membuat maskapai Lion Air dengan nomor penerbangan JT 684, dan maskapai Garuda dengan nomor penerbangan GA 504 tidak dapat landing.
Baca juga: Klarifikasi KNKT soal Kecepatan Sriwijaya Air saat Jatuh: Mobil Balap Saja Tidak Secepat Itu
Untuk itu, melihat kondisi tersebut akhirnya dua maskapai itupun terpaksa melakukan divert.
Eri menerangkan, dua maskapai tersebut telah melakukan divert. Diantaranya, maskapai Lion Air dengan nomor penerbangan JT684 rute Jakarta - Pontianak, saat ini harus mendarat di Bandara Hang Nadim, Batam, pada pukul 14.00 WIB.
Serta maskapai Garuda dengan nomor penerbangan GA 504 rute Jakarta - Pontianak, saat ini juga telah mendarat Bandara Sultan Mahmud Baddarudin II Palembang, pada pukul 15.02 WIB.
"Karena faktor cuaca ada Pesawat Lion divert ke batam, yang kedua pesawat Garuda divert ke Palembang," kata Eri.
Dalam hal inipun kata Eri, divert atau Return To Base (RTB) adalah hal yang lumrah, guna mengutamakan faktor keselamatan penerbangan.
"Tadi ada yang sempat landing yakni Sriwijaya, karena cuaca tadi sempat terang sedikit, jadi dia sempat landing. Tapi setelah itu, batik air saat ini masih holding," sampainya.
ia juga menerangkan, dalam kejadian yang disebabkan oleh akibat cuaca seperti ini, terdapat beberapa faktor, diantaranya faktor visibility jarak pandang yang memang dibawah standar keselamatan penerbangan, serta faktor angin yang kencang.
"Kalau cuaca itukan pasti dunia penerbangan mengacunya ke BMKG. Kalau kita melihat secara visual kita tidak bisa menilai. Nah data BMKG itukan akan diteruskan ke ATC maupun pilot, untuk mereka mengambil keputusan apakah landing atau divert," terangnya.
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul BREAKING NEWS - Kedua Kalinya, Garuda Indonesia GA504 Batal Mendarat di Bandara Supadio Pontianak,
(Tribunpontianak.co.id/Muzammilul Abrori)