TRIBUNNEWS.COM - Gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo kembali mengguncang warga Majene, Sulawesi Barat pada Jumat (15/1/2021) dini hari.
Sebelumnya, pada Kamis (14/1/2021) lalu gempa juga dirasakan oleh warga di sejumlah kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majene mengatakan, gempa dirasakan selama lima sampai tujuh detik.
Gempa tersebut berpusat di 6 kilometer timur laut Majene, Sulawesi Barat.
Baca juga: Gempa di Majene, 3 Orang Meninggal Dunia, 24 Lainnya Luka-luka
Baca juga: TNI AU Terbangkan Alutsista untuk Bantu Korban Gempa Majene Sulawesi Barat
Warga pun panik hingga akhirnya mereka keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Pusat Data, Informasi dan Kominikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati.
"Laporan yang diterima Pusat Pengendali Operasi BNPB pada dini hari tadi mengatakan masyarakat masih berada di luar rumah untuk mengantisipasi gempa susulan."
"Itu juga dirasakan warga Kabupaten Polewali Mandar," kata Raditya, dalam keterangan tertulis kepada Tribunnews, Jumat (15/1/2021).
Dari analisis peta guncangan BMKG yang diukur dengan skala MMI (Modified Mercalli Intensity), gempa 6,2 magnitudo ini memicu kekuatan guncangan IV - V MMI di Majene.
Kemudian, skala III MMI di Palu, Sulawesi Tengah, dan skala II MMI di Makasar, Sulawesi Selatan.
Skala Mercalli tersebut merupakan satuan untuk mengukur kekuatan gempa.
"Deskripsi BMKG pada skala V MMI menunjukkan getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk yang membuat orang banyak terbangun."
Baca juga: Kantor Gubernur Sulawesi Barat Ambruk Diguncang Gempa Dinihari, Begni Penjelasan BMKG
Baca juga: UPDATE Gempa di Sulbar: 62 Rumah, Puskesmas dan Kantor Danramil Malunda di Majene Rusak
"Gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, serta bandul lonceng dapat berhenti," ujar dia.
Sementara skala IV MMI menunjukkan gempa dirasakan pada siang hari oleh orang banyak dalam rumah dan beberapa orang di luar rumah.
Gempa juga membuat gerabah pecah, jendela, pintu berderik serta dinding berbunyi.
Satu di antara dampak gempa ini adalah Gedung Kantor Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) ambruk total.
Gedung Gubernur Sulbar Ambruk
Kepala Kantor Sar (Kakansar) Mamuju, Sulawesi Barat, Saidar Rahmajaya pun menginformasikan perkembangan terkini di area kantor Gubernur Sulbar.
Saidar menuturkan, hingga Jumat (15/1/2021) pukul 10.00 WIB ini, terdapat dua orang korban yang masih terperangkap di reruntuhan kantor Gubernur Sulbar.
"Kebetulan saya berada di area Kantor Gubernur Sulawesi Barat sedang melakukan evakuasi."
Baca juga: Panik Akibat Gempa, Seorang Wanita Tertabrak Motor saat Lari Keluar Rumah Selamatkan Diri
"Masih ada dua orang korban masih terperangkap di reruntuhan Gedung Gubernur Sulawesi Barat," kata Saidar, dalam tayangan Kompas TV, Jumat (15/1/2021).
Dua orang korban yang terperangkap itu pun disebut masih dalam keadaan hidup.
Hingga kini pihaknya terus berupaya untuk mengevakuasi kedua korban dengan peralatan yang masih terbatas.
Namun, ia tidak bisa memastikan bagaimana keadaan dua korban yang terjebak di reruntuhan.
"Saya masih bisa komunikasi dengan korban, masih hidup, kami teriak-teriak dari atas dan sedang dilakukan pencarian dengan alat berat," ujar Saidar.
"Belum bisa dipastikan (mengalami luka, red) karena dia masih berada di reruntuhan," tambahnya.
Saidar menuturkan pihaknya masih kesulitan untuk mengevakuasi dua korban ini.
Baca juga: Gempa M 6,2 di Sulawesi Barat, Kantor Gubernur Ambruk, 2 Orang Terjebak di Reruntuhan Bangunan
Hal itu lantaran terbatasnya alat berat untuk mengangkat bongkahan beton dari bangunan.
"Kalau kita lihat kondisi sekarang (yang menyulitkan, red) bongkahan bagian beton yang berat dari Gedung Gubernur ini."
"Karena kontruksi lama, jadi tiangnya yang menimbun posisi korban ini."
"Satu-satunya alat berat yang masih digerakan ada, tapi keterbatasan peralatan karena ada 8 lokasi yang melakukan evakuasi," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Maliana)