News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa di Sulawesi Barat

Kondisi Gadis Cilik yang Terjebak di Bawah Reruntuhan Bangunan Ambruk Akibat Gempa Sulbar

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral video anak kecil terjebak di reruntuhan bangunan akibat gempa Majene yang mengguncang pada Jumat (15/1/2021).

TRIBUNNEWS.COM, MAMUJU - Gempa mengguncang Mamuju Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) sekitar pukul 02.30 Wita.   

Gempa berpusat di Majene dengan kedalaman 10 kilometer dengan kekuatan 6,2 M..

Masyarakat merasakan gempa di Mamuju, Mamuju Tengah, Mamuju Utara, Polewali Mandar, Pinrang, Pare-pare, Mamasa, Makassar dan Gowa.

Gempa Sulbar dirasakan sampai ke Makassar dan Gowa.

Jarak Makassar ke Mamuju sekitar kurang lebih 410 kilometer.

Bangunan rumah, perkantoran, hotel hingga kantor gubernur Sulawesi Barat ambruk.

Baca juga: Update Gempa Sulbar: 8 Orang Meninggal, 637 Luka-Luka dan 15.000 Warga Mengungsi

RS Mitra Manakarra hampir rata dengan tanah.

Hotel Matos Mamuju juga mengalami rusak parah.

Seorang warga di Jalan KS Tubun, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Sulbar, terjebak.

Video gadis itu terjebak dalam runtutan.

Video viral karena masih bisa berbicara.

Korban Gempa Sulbar bernama Angel.

Saat ditanya oleh warga dia mengaku tidak sendiri terjebak.

"Masih bernapas ji dek, disamping ta," kata warga.

"Iya masih bergerak ji tadi, masih adaji suaranya. Tapi susahmi," kata Angel menjawab.

Dari laporan warga dalam video yang diperoleh terjadi di Jl Ks Tubun III Mamuju.

Dia mengatakan sudah empat yang ditemukan terjebak dalam bangunan tersebut namun belum dapat dievakuasi.

"Ada juga yang terjebak kakinya. Tapi susah diangkat karena tidak ada alat berat,"demikian laporan warga.

Saat dikonfirmasi mengenai kebenaran video tersebut, Kepala Kantor Sar (Kakansar) Mamuju, Sulawesi Barat, Saidar Rahmajaya mengaku belum bisa memastikannya.

Pasalnya, hingga Jumat (15/1/2021) siang, pihaknya masih kesulitan untuk berkomunikasi.

Untuk itu, ia belum bisa mencari tahu sumber video tersebut untuk mengevakuasi sang anak.

"Ini yang masih kami mencari tahu dari mana sumbernya."

"Karena kebetulan tiga tim yang kami turunkan ke lapangan sampai sekarang masih belum bisa komunikasi," kata Saidar dalam tayangan Kompas TV, Jumat (15/1/2021).

Bahkan, alat komunikasi HT yang digunakan oleh timnya pun masih belum bisa tersambung satu sama lain.

Pihaknya berusaha mendapat informasi secara manual dengan mendatangi tiga tim evakuasi secara bergantian.

"Saya menggunakan HT juga masih belum bisa berkomunikasi jadi saya kesulitan sekali ini."

"Sehingga kami berusaha mendatangkan dari tim ke tim," ujar Saidar.

Data korban sementara

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan data sementara, 8 warga meninggal dunia dan 637 orang menderita luka-luka akibat gempa yang melanda Provinsi Sulawesi Barat.

Angka  tersebut bertambah setelah sebelumnya tercatat warga yang meninggal dunia berjumlah 4 orang.

Data tersebut diketahui dikirim oleh Pusdalops BNPB sekira pukul 11.00 WIB.

"BPBD setempat terus melakukan upaya penanganan darurat dan memutakhirkan data dampak pascagempa M6,2 yang terjadi pada Jumat dini hari pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat," kata Raditya Jati selaku Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB kepada wartawan, Jumat (15/1/2021).

Baca juga: Gempa Sulbar M 6,2 di Majene, BMKG Mencatat Sebanyak 28 Kali Guncangan Terjadi

Sedangkan jumlah pengungsi akibat gempa tersebut dikatakan Radit mencapai 15 ribu orang.

"10 titik pengungsian yakni di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang, Desa Limbua di Kecamatan Ulumanda dan Kecamatan  Malunda dan kecamatan Sendana," tambahnya

Radit menambahkan kerusakan bangunan di Kabupaten Majene mencakup 300 unit rumah rusak, 1 unit puskesmas rusak berat, 1 kantor danramil Maluda rusak berat, jaringan listrik padam, komunikasi selular tidak stabil, dan longsor di 3 titik sepanjang jalan poros Majene – Mamuju.

"Sedangkan pada Kabupaten Mamuju, BPBD setempat menginformasikan kerusakan berat antara lain di Hotel Maleo, Kantor Gubernur Sulawesi Barat, dan sebuah minimarket, RSUD Mamuju, dan rumah warga yang masih didata," kata Radit.

"BNPB terus memonitor upaya penanganan darurat di lapangan dilakukan oleh berbagai pihak, seperti BPBD, BNPP/Basarnas, TNI, Polri, sukarelawan dan mitra terkait lainnya," pungkasnya.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan perintah kepada Kepala BNPB Doni Monardo dan Mensos Tri Rismaharini untuk terjun ke lokasi gempa di Sulawesi Barat.

Tenaga Ahli BNPB Egy Masadiah mengatakan, Doni yang sedianya akan berkunjung ke Sumedang, Jawa Barat langsung beralih berangkat ke Sulawesi Barat.

"Mendengar kabar terjadinya gempa di Mamuju, Sulawesi Barat, Presiden memerintahkan Doni Monardo dan Menteri Sosial Risma berangkat ke Mamuju dan segera merubah rencana, berangkat ke Mamuju, Sulawesi Barat," kata Egy dalam keterangannya, Jumat (15/1/2021).

Lebih lanjut, ia menjelaskan persiapan yang dilakukan Doni Monardo untuk menuju lokasi bencana gempa di Sulawesi Barat.

Yakni, menerjunkan helikopter BNPB untuk melihat kondisi terkini disana.

"Doni juga langsung menginstruksikan helikopter BNPB menuju lokasi bencana. Ada 4 helikopter BNPB dikerahkan," jelas Egy.

Sumber: Tribunnews.com/Tribun Timur

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini