News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ombak Tinggi Hantam Kota Manado, Air Masuk hingga Lobi Manado Town Square

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gelombang tinggi hantam kota Manado pada Minggu (17/1/2021).

TRIBUNNEWS.COM - Kota Manado, Sulawesi Utara, dihantam ombak setinggi tujuh meter pada Minggu (17/1/2021) sekitar pukul 04.00 WITA.

Ombak tinggi membuat air laut masuk ke kawasan Pantai Megamas dan Manado Town Square (Mantos).

Hal itu menyebabkan pertokoan dan perkantoran di Kawasan Megamas tergenang banjir rob.

Dikutip dari video yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV pada Minggu (17/1/2021), Lobi Mall Mantos ikut tergenang air rob akibat ombak tinggi.

Baca juga: Lanjutkan Pencarian Korban di Manado, Tim SAR Gabungan Waspadai Longsor dan Banjir Susulan

GM Manado Town Square, Yono Akbar, mengaku gelombang tinggi terjadi karena cuaca ekstrem yang terjadi sejak Desember 2020.

"Tiap Desember selalu seperti ini, cuma ini memang agak ekstrem," jelas Yono.

Yono menambahkan, biasanya air laut tidak pernah sampai masuk ke lobi Mall Mantos.

Walau air menggenangi lobi, hari ini Mall Mantos akan tetap beroperasi seperti biasa, karena air dinilai tidak menganggu sistem kelistrikan dan lainnya.

Baca juga: Banjir dan Tanah Longsor di Kota Manado Tewaskan 5 Warga

Yono mengatakan, pihak Mall Mantos akan mengupayakan untuk mengeluarkan air rob dari lobi agar lobi bisa kering dan dapat segera beroperasi seperti biasa.

Ia juga menambahkan, air laut mulai naik ke daratan sekitar pukul 16.00 WITA.

"Tiap tahun memang sering terjadi seperti ini, tapi 13 tahun saya disini tidak pernah air laut sampai naik ke lobi," tegas Yono.

Baca juga: Foto-Foto Bencana Longsor Rundung Manado, 6 Jadi Korban, 5 Meninggal 1 Masih Dalam Pencarian

Sebelumnya beredar video di media sosial yang memperlihatkan air laut naik ke daratan.

Dalam video tersebut warga terlihat panik berlarian untuk menghindari ombak.

Warga juga berusaha untuk mencari tempat yang aman dan menyelamatkan diri.

Air laut yang meluap menyebabkan kawasan Megamas dan Mantos digenangi banjir rob.

Banjir rob juga membuat beberapa kendaraan milik warga tergenang.

Baca juga: UPDATE Banjir di Manado: Lima Orang Meninggal Dunia

Penyebab Gelombang Tinggi Menurut BMKG

Dikutip dari Kompas.com, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, pengaruh angin yang menjadi penyebab gelombang tinggi terjadi di kawasan Pantai Manado pada Minggu (17/1/2021) sore.

"Salah satu penyebab utama gelombang yaitu oleh pengaruh angin yang kencang," kata Koordinator Operasional Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben Arther Molle, saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu.

Ben manambahkan, gelombang yang tinggi akan membuat gelombang yang datang ke bibir pantai akan lebih signifikan dan terbawa ke tepi pantai.

Ia juga mengatakan, topografi pantai yang rendah bisa menjadi alasan mengapa banjir rob sering terjadi.

"Salah satunya di daerah Mantos yang cenderung merupakan daerah reklamasi," terang Ben.

berdasarkan catatan BMKG, kondisi angin saat gelombang tinggi menghantam Manado memang sedang berada pada puncaknya.

Yaitu sekitar 15-30 knot atau 30-60 kilometer/jam.

Baca juga: Banjir dan Tanah Longsor di Manado, 500 Jiwa Mengungsi, 2 Rumah Rusak Berat

BMKG mengimbau warga untuk tetap waspada, karena beberapa hari ke depan akan ada potensi angin kencang, tapi intensitasnya tidak sekuat kemarin.

BMKG telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku mulai hari ini Senin (18/1/2021) sampai Selasa (19/1/2021).

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, Ricky Daniel Aror, menyebutkan terdapat lima wilayah berpeluang terjadi gelombang tinggi 2,5 sampai 4 meter (rough sea) di Sulawesi Utara.

"Yakni laut Sulawesi bagian timur, perairan Kepulauan Sangihe, perairan Kepulauan Talaud, sebelah barat perairan Kepulauan Sitaro, dan laut Maluku bagian utara," ujar Ricky, dikutip dari Kompas.com.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)(Kompas.com/Skivo Marcelino Mandey)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini