Kemudian, dokter spesialis anak juga dilibatkan. Seluruh anggota tim merupakan tenaga medis yang bekerja di RSUP H Adam Malik.
"Kedua bayi dempet pada bagian perut dan dada. Organ yang menempel, hati dan dinding jantung, karena itu banyak dokter spesialis yang dilibatkan," kata Rizky.
Adam dan Aris lahir pada 9 Desember 2019. Kondisinya terakhir sebelum operasi, keduanya dalam keadaan sehat dengan berat badan total sekitar 16 kilogram.
Keduanya sudah berusia 1 tahun 1 bulan, di mana mereka adalah pasien rujukan dan dibawa ke RSUP Haji Adam Malik.
Baca juga: Pesan Terakhir Chacha Sherly kepada Dua Adik Kembarnya Sebelum Ajal Menjemput
Sebelumnya diberitakan, bayi kembar siam atas nama Adam dan Aris warga Dusun Sei Kelapa II, Desa Tanjung Haloban, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, akan dilakukan operasi pemisahan.
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik merencanakan pemisahan tubuh bayi kembar Siam pada Rabu (20/1/2021) nanti.
Sebelumnya, tim dokter dari RSUP Haji Adam Malik sudah berhasil memisahkan bayi kembar siam Mariana-Mariani asal Aceh Timur pada tahun 2005, Sahira-Fahira dari Asahan pada 2017 dan Adam-Malik dari Tapanuli Utara pada 2019.
Sekretaris Tim Penanganan Bayi Kembar Siam RSUP Haji Adam Malik dr Rizky Adriansyah MKed (Ped) SpA(K) mengatakan, kondisi bayi kembar siam Adam dan Aris memang sudah siap untuk dilakukan operasi pemisahan.
"Dengan operasi ini sendiri, merupakan kali keempatnya sepanjang sejarah rumah sakit vertikal Kemenkes ini.
Jika tidak ada halangan, pemisahannya ini nanti akan dilaksanakan di ruang operasi Gedung CMU (Central Medical Unit) RSUP Haji Adam Malik," ujarnya, Selasa (19/1/2021).
Bayi kembar siam Adam dan Aris, lanjut Rizki, akan menjalani pemisahan di bagian dada dan perut mereka.
"Pemisahannya itu terkait beberapa organ di dalamnya yang mungkin ada perlengketan, terutama bagian hati dan saluran cerna. Karena sebagian besar yang dempet memang di daerah perut," ungkapnya.
Rizki mengatakan, operasi ini akan dilaksanakan oleh tim yang diketuai oleh Prof dr Guslihan Dasa Tjipta SpA(K), dengan melibatkan sekitar 50 orang tenaga medis yang terdiri dari beberapa dokter sub spesialis, terutama dokter spesialis bedah anak, dokter spesialis anesthesi pediatrik, dan dokter spesialis anak.
"Kita akan menggunakan protokol kesehatan, di mana seluruh tim yang terlibat langsung dalam operasi akan menggunakan APD (alat pelindung diri), kemudian juga akan dilakukan swab untuk screening Covid-19," ucapnya.