Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA -- Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan sejumlah wilayah di Sulawesi Utara berpotensi banjir.
Banjir kategori menengah tersebut diprediksi akan melanda sejumlah kabupaten atau kota pada Januari ini.
"Salah satunya Manado, Wilayah administrasi kabupaten dan kota yang teridentifikasi berpotensi banjir di provinsi ini, antara lain Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Selatan, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Utara, Kepulauan Sangihe, Kepulauan Talaud, Kota Bitung, Kota Manado dan Minahasa," kata Raditya dalam siaran pers BNPB, Jumat, (22/1/2021).
Raditya menghimbau Masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor.
Baca juga: Anggota DPR Maman Imanulhaq Kunjungi Korban Banjir di Majalengka
Hal tersebut mengingat puncak musim hujan masih berlangsung hingga Februari 2021.
"Berdasarkan peringatan dini cuaca dari BMKG, wilayah Sulawesi Utara berpotensi hujan lebat yang disertai petir atau kilat serta angin kencang pada 20 hingga 22 Januari 2021," katanya.
Sebelumnya Delapan kecamatan di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, terdampak banjir.
Peristiwa ini berlangsung pada hari ini, Jumat (22/1), sekitar pukul 12.00 waktu setempat atau 11.00 WIB.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Sabtu, 23 Januari 2021: 19 Wilayah Berpotensi Dilanda Hujan Lebat hingga Banjir
"BPBD Kota Manado melaporkan hujan sebagai salah satu pemicu terjadinya bencana tersebut," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, Jumat, (22/1/2021).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado menurutnya mencatat hujan dengan intensitas tinggi memicu debit air di daerah aliran sungai (DAS) Sawangan dan Tondano meluap.
Berdasarkan data BPBD setempat pada pukul 21.00 WIB, delapan kecamatan di Kota Manado terdampak banjir.
Baca juga: Kucing Terlantar Akibat Banjir Kalsel Kini Dapat Bantuan Donasi Setelah Video Evakuasi Viral
"Kedelapan kecamatan terdampak yaitu Kecamatan Malalayang, Wanea, Sario, Paal Dua, Pikkala, Wenang, Tuminting dan Singkil," katanya.
Ia mengatakan banjir mengakibatkan tiga warga meninggal dunia dan satu lainnya hilang.
BPBD masih mengidentifikasi korban yang telah dievakuasi.
Sedangkan kerugian material, BPBD memantau rumah warga terendam dan beberapa titik longsor.
"Tinggi genangan banjir sekitar 50 hingga 400 cm. BPBD masih melakukan kaji cepat di lapangan," tuturnya.
Merespon bencana ini, BPBD Kota Manado bersama unsur terkait lain, seperti TNI, Polri, Basarnas, sukarelawan melakukan evakuasi warga dan pendataan.
Saat melakukan evakuasi di lapangan, petugas membutuhkan perahu karet dan alat transportasi untuk mengevakuasi warga.
"Tim evakuasi banyak yang terjebak macet akibat genangan air di banyak ruas jalan," katanya.
Kondisi saat ini, listrik di Sebagian besar wilayah masih padam dan jaringan telepon selular tidak stabil untuk operator tertentu.
"BNPB memantau kondisi terkini dan melakukan koordinasi dengan pihak BPBD setempat," pungkasnya.