News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penjelasan soal Ambil Paksa Jenazah Covid-19 di Sumenep, Pihak RS Sebut Keluarga Emosi

Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengambilan paksa jenazah Covid-19 di Madura - Penjelasan soal Ambil Paksa Jenazah Covid-19 di Sumenep, Pihak RS Sebut Keluarga Emosi

TRIBUNNEWS.COM - Rumah Sakit Islam (RSI) Kalianget, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur memberikan penjelasan terkait ambil paksa jenazah Covid-19.

Diberitakan sebelumnya, aksi ambil paksa jenazah Covid-19 terjadi di RSI Kalianget pada Minggu (24/1/2021) lalu.

Sedangkan jenazah yang diambil merupakan S (47), warga Desa Nambakor, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep.

Sedangkan pihak yang ambil paksa adalah keluarga dari almarhum.

Baca juga: Pengambilan Paksa Jenazah Pasien Covid-19 di RSI Berbuntut Panjang, Satgas Sumenep Turun Tangan

Dokter Rumah Sakit Islam Kalianget, Andre Dwi Wahyudi, menyayangkan tindakan keluarga yang mengambil paksa jenazah.

Seharusnya, jika pihak keluarga keberatan harus menandatangani surat pernyataan terlebih dahulu sebelum membawa paksa jenazah.

Sehingga, pihak rumah sakit dan Satgas Covid-19 rumah sakit bisa memberikan pelayanan.

"Keluarganya S emosi dan menolak tanda tangan administrasi rumah sakit," ungkap Dwi Wahyudi, saat dihubungi, Senin (25/1/2021).

Hasil rekam medis pasien mengalami radang paru-paru dan diabetes.

Pada tanggal 12 Januari 2021, pasien dites swab. Keesokan harinya, hasilnya diketahui positif. Kondisi pasien berubah-ubah.

"Kondisi pasien sempat membaik. Namun, kondisi berikutnya berbalik dan semakin memburuk hingga meninggal dunia. Saya sendiri yang menangani pasien S, " kata Dwi Wahyudi.

Kapolsek Kalianget, Iptu Maliyanto menuturkan, pihak keluarga jenazah sudah diberi pemahaman agar jenazah dirawat dengan protokol kesehatan karena jenazah positif Covid-19, berdasarkan tes swab yang dilakukan oleh pihak rumah sakit.

Baca juga: Viral Jenazah Pasien Covid-19 Diambil Paksa dari RSI Garam Kalianget, Polisi & RS Tak Kuasa Mencegah

Namun, pihak keluarga enggan menerima penjelasan tersebut dan mengambil paksa jenazah.

"Pihak keluarga bersikukuh bahwa jenazah tidak positif Covid-19. Keluarga tidak mau jenazah dirawat protokol kesehatan dan diantar dengan mobil jenazah," ujar Maliyanto.

Alasan keluarga menolak jenazah disebut positif Covid-19, karena sebelum meninggal, S sudah memiliki riwayat penyakit lain.

Di antaranya diabetes dan radang paru-paru. Jenazah langsung diambil oleh keluarga dari ruang isolasi pasien Covid-19.

"Imbauan dan penjelasan kami dan pihak rumah sakit tidak ada yang diterima oleh keluarga jenazah," ungkap Maliyanto.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ambil Paksa Jenazah Covid-19 RSI Kalianget, Dokter: Keluarga Emosi..."

(Kompas.com/Taufiqurrahman)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini