TRIBUNNEWS.COM - Viral sosok perempuan usia 21 tahun sudah menjadi mahasiswi pendidikan Doktor (S3) termuda di Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat.
Mahasiswi ini bernama Maya Nabila, lahir di Padang, 9 Mei 1999.
Ia merupakan mahasiswi S3 dengan program studi Matematika pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ITB Tahun Akademik 2021/2022.
Program pascasarjana (S2) sebelumnya juga Maya tempuh di ITB.
Perempuan ini memperoleh beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) pada program S2 dan S3.
Baca juga: VIRAL Menanti Kehamilan 5 Tahun Berbuah Manis, Ikhlas dan Pasrah Disebut Jadi Kunci
Baca juga: Viral Suap-suapan Acara PDIP Bali, Satgas: Siapapun Harus Bijak Meminimalisir Penularan Covid-19
Maya mengakui memang sejak kecil sudah suka belajar hal baru.
"Sejak dari dulu aku memang suka belajar hal baru."
"Dan alhamdulillah ada kesempatan lanjut S2-S3 dengan program PMDSU," terang Maya kepada Tribunnews, Senin (25/1/2021).
Ia menyebut, mungkin pendidikan S3-nya ini dilatarbelakangi ayahnya yang juga kuliah sampai ke jenjang doktor.
"Mungkin juga ada faktor lingkungan keluarga, soalnya papa juga kuliah sampai S3,” lanjutnya.
Baca juga: Kisah Dibalik Es Buah Campur Gerjen Pak Lantip Yogyakarta, Ternyata Sudah Eksis Sejak 1985
Baca juga: Viral Video Penumpang Bayar Angkot Rp 200 Perak Saja, Supir Pilih Kembalikan Uangnya, Ini Kisahnya
Untuk studi sarjana (S1), Maya tempuh di prodi matematika, Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat.
Saat masih kecil, Maya memasuki jenjang SD di umurnya yang terbilang sangat dini, yakni 5 tahun.
Lalu, ketika memasuki SMA, perempuan itu mengambil program akselerasi.
Jenjang SMA itu, ia selesaikan dalam waktu 2 tahun.
Lalu, saat kuliah S1, Maya dapat lulus dalam waktu kurang dari 4 tahun.
Baca juga: Viral Sosok Pria yang Wajahnya Disebut Mirip dengan Vanesha Prescilla, Berharap Bisa Ketemu Langsung
Baca juga: Viral Video Anak Pijat Kaki Ibu di Bandara, Pengunggah: Luar Biasa Banget, Uwais Al Qarni Zaman Now
Mahasiswi ITB ini menuturkan, ia senang menjadi mahasiswi termuda S3.
"Perasaannya, ya senang sih ya, tetapi ini belum jadi apa-apa kan."
"Baru menjadi mahasiswa termuda saat ini, aku belum punya kontribusi apapun untuk kampus ataupun negara," ujar Maya.
Maya mengaku, ia memiliki impian besar menjadi seorang dosen.
"Aku punya cita-cita ingin jadi dosen, aku ingin mengajar dan membagikan ilmu yang aku dapatkan selama kuliah di ITB ini."
"Aku juga berharap di instansi manapun nanti aku berada, aku bisa memberi pengaruh positif di sana,” tutur perempuan kelahiran Padang ini.
Selain menjadi dosen, ia juga berharap mempunya kesempatan untuk membangun sekolah khusus untuk masyarakat yang kurang mampu.
(Tribunnews.com/Shella)