Herawati menginginkan, semoga para peserta didik tidak mengabaikan tugas daring sekolah yang telah diberikan.
"Karena pendidikan, sekolah dan belajar itu nomor satu, biar nanti kita enggak dibodohin orang."
Ia juga meminta pengertian kepada para guru untuk memberikan tugas sewajarnya dan jangan terlalu banyak.
Orang tua juga harus bisa mendukung anaknya ketika sedang belajar.
Jangan suruh anak untuk mengerjakan sesuatu atau pekerjaan rumah tangga jika anak memang sedang belajar atau mengerjakan tugas.
Baca juga: Viral Video Aksi Buang Ratusan Telur, Kecewa Harga Pakan Ternak Naik, Berujung Permintaan Maaf
Baca juga: Viral Video Pria Buang Ribuan Telur Ayam, Kini Minta Maaf: Itu Saya Lakukan karena Rasa Kecewa
Keluhkan Sistem Sekolah Daring yang Tidak Efektif
Salah satu dampak negatif dari pelaksanaan sekolah daring adalah anak menjadi lebih sering bermain Handphone (HP).
Awalnya diberikan untuk kebutuhan belajar daring, tapi berujung dimanfaatkan untuk bermain game online dan sosial media seperti TikTok.
Herawati menambahkan, kondisi peserta didiknya setelah pelaksanaan sekolah daring ini sangat menyedihkan.
"Sebenarnya TikTok atau game online enggak apa-apa dimainkan, asal semua tugas dan kewajiban mereka sebagai peserta didik itu selesai."
"Karena itu hiburan untuk mereka, sama seperti saya," tutur Guru SMA N 2 Ogan Komering Ulu (OKU) ini.
Baca juga: Kisah Musa Sopir Omprengan di Kalisari yang Viral Karena Hanya Dibayar Rp 200 oleh Penumpangnya
Baca juga: Viral Pria Aceh Disebut Mirip Shah Rukh Khan, Mengaku Sudah 13 Tahun Idolakan sang Artis
Herawati mengaku pelaksanaan sekolah daring sebenarnya tidak efektif, dan ingin segera kembali sekolah tatap muka seperti biasa.
Para anak didik pun mengeluhkan mulai bosan di rumah dan ingin segera masuk sekolah seperti dulu.
"Mereka tidak suka daring, ingin segera masuk. Kata mereka juga, bosan di rumah karena belajar kan butuh fokus kalau di rumah enggak fokus," ungkap Herawati.
Selama pelaksanaan sekolah daring, herawati juga mengalami beberapa kendala.
Diantaranya, masalah anak yang susah mengumpulkan tugas, masalah jaringan atau sinyal, dan anak-anak sulit memahami materi jika disampaikan secara daring.
Herawati sangat berharap agar Virus Corona segera menghilang dari Indonesia, agar bisa kembali bersekolah seperti biasa.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)