News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa di Sulawesi Barat

Rincian Kerugian akibat Gempa di Sulbar, Capai Rp 829,1 Miliar

Penulis: Ranum KumalaDewi
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah warga mencari sarang burung walet di antara puing reruntuhan bangunan di Jalan Andi Dai, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa (26/1/2021). Gedung sarang burung walet 6 lantai ini ambruk akibat gempa bermagnitudo 6,2 yang melanda Kota Mamuju. Tribun Timur/Sanovra JR

TRIBUNNEWS.COM - Gempa bumi M 6,2 yang mengguncang Kabupaten Mamuju dan Majene berdampak pada jatuhnya korban jiwa dan kerusakan bangunan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data sementara per Selasa (26/1/2021) terkait kerugian akibat gempa.

Diketahui, total kerusakan dan kerugian akibat gempa mencapai Rp 829,1 miliar.

Dilansir oleh bnpb.go.id, total tersebut teridentifikasi untuk wilayah Kabupaten Mamuju dan Majene di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).

Total kerusakan dan kerugian di Majene mencapai Rp 449,8 miliar.

Petugas Telkom IndiHome melakukan perbaikan jaringan usai Gempa di Mamuju, Sulawesi Barat, Minggu (24/1/2021) siang. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk terus mengupayakan agar layanan telekomunikasi TelkomGroup tetap beroperasi normal setelah gempa bumi dengan magnitudo 6,2SR di wilayah Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat pada Jumat 15 Januari 2021. (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR) (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)

Baca juga: Alat Berat Dikerahkan untuk Bersihkan Reruntuhan Rumah Warga Pascagempa Sulbar

Baca juga: PMI Terima Bantuan Rp 1,4 Miliar dari Palang Merah China untuk Gempa Sulbar

Angka tersebut dinilai dari sektor permukiman Rp 365,3 miliar, sosial Rp 76,9 miliar, ekonomi Rp 5,13 miliar, lintas sektor Rp 2,1 miliar, dan infrastruktur Rp 235 juta.

Data kerusakan di Majene meliputi:

- Rumah 4.122 unit.

- Fasilitas ekonomi dan perkantoran 32 unit.

- Fasilitas kesehatan 17 unit.

- Kantor militer satu unit.

Sedangkan di Mamuju, total nilai kerusakan dan kerugian mencapai Rp 379,3 miliar.

Rincian nilai kerusakan dan kerugian sebagai berikut, permukiman Rp 270,1 miliar, ekonomi Rp 50,4 miliar, lintas sektor Rp 39,9 miliar, sosial Rp 17,4 miliar, dan infrastruktur Rp 1,3 miliar.

Data kerusakan di Mamuju antara lain:

- Rumah 3.741 unit.

- Fasilitas kesehatan lima unit.

- Jembatan tiga unit.

- Pelabuhan satu.

- Mini market satu.

- Perkantoran satu.

- Hotel satu.

Data kerusakan dan kerugian yang masih dinamis ini dilakukan oleh Tim Jitupasna dari Kedeputian Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB.

Selanjutnya data ini akan dilaporkan kepada Gubernur Sulbar untuk langkah selanjutnya.

Data susulan akan melalui proses yang sama, yaitu dikeluarkan oleh pemerintah daerah setempat.

Data yang sudah ada akan diproses terlebih dahulu dan segera ditindaklanjuti.

Pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Batalyon Zeni Tempur 8/Sakti Mandra Guna Kodam XIV/Hasanuddin melaksanakan pembersihan puing-puing bangunan yang hancur akibat bencana gemba bumi di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat. Rabu (20/1/2021) dengan menggunakan Excavator dan puing tersebut diangkut menggunakan Dum Truck milik Batalyon Zeni Tempur 8/SMG Kodam XIV/Hasanuddin ke lokasi pembuangan. (TRIBUNNEWS/PUSPEN TNI) (TRIBUNNEWS/Puspen TNI)

Langkah ini akan mempercepat pemulihan pascagempa.

Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Rifai menyampaikan pemulihan diharapkan dapat selesai pada Juni 2021 nanti, sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

Sementara itu, saat ini masih dilakukan kegiatan pembersihan reruntuhan bangunan rumah warga akibat gempa.

Data BNPB per Selasa (26/1/2021) pukul 20.00 WIB, Dinas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (PUPR) Provinsi Sulawesi Barat membantu dalam pengerahan alat berat.

Pengerahan tersebut tidak hanya untuk membersihkan puing-puing bangunan tetapi juga disiagakan untuk mengantisipasi longsor di jalur Majene-Mamuju.

Alat berat telah menyelesaikan pembersihan reruntuhan di 19 rumah warga, proses pengerjaan tiga rumah dan diagendakan dua rumah untuk tahap selanjutnya.

Tercatat ada dua unit rumah yang belum dapat dikerjakan karena akses jalan sempit.

Baca juga: Gempa Bumi Magnitudo 4,9 di Bengkulu Selatan Getarannya Terasa Hingga Liwa Lampung Barat

Baca juga: Sido Muncul Salurkan Bantuan Rp240 Juta untuk Korban Gempa di Mamuju-Majene

Sejarah Gempa di Sulbar

Sejumlah warga mencari sarang burung walet di antara puing reruntuhan bangunan di Jalan Andi Dai, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa (26/1/2021). Gedung sarang burung walet 6 lantai ini ambruk akibat gempa bermagnitudo 6,2 yang melanda Kota Mamuju. Tribun Timur/Sanovra JR (Tribun Timur/Sanovra JR)

Sebelumnya. telah terjadi gempa wilayah Majene dan Mamuju di Provinsi Sulawesi Barat pada Jumat (15/1/2021).

Dikutip dari Kompas.com, gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju sempat menyebabkan ekonomi, infrastruktur, sosial serta sektor kesehatan di Sulbar terpuruk.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno MSi, menyampaikan gempa bumi yang terjadi di Majene merupakan gempa bumi pengulangan.

Berdasarkan sejarah episenter, gempa Majene 14-15 Januari 2021 sangat berdekatan dengan sumber-sumber gempa yang memicu tsunami, hingga mengakibatkan kerusakan dan korban jiwa.

Peristiwa pertama adalah bencana gempa pada 11 April 1967 dengan magnitudo M 6,3 di daerah Polewali Mandar.

Sejarah gempa yang kedua, yaitu terjadi pada 23 Februari 1969, di mana gempa bumi tektonik pada saat itu terjadi dengan kekuatan magnitudo M 6,3.

Berikutnya, gempa kuat yang ketiga terjadi di daerah Mamuju dengan kekuatan magnitudo M 6,7 pada 8 Januari 1984.

"Berdasarkan pengalaman sejarah ini, diharapkan masyarakat tetap waspada, memastikan tempat tinggal aman dan menghindari area yang berpeluang terjadi longsoran," ujar Bambang, Jumat (15/1/2021).

(Tribunnews.com/Ranum Kumala Dewi) (Kompas.com/Ellyvon Pranita)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini