Sejak ia dan rekan-rekannya memberi layanan jasa pikul jenazah, April tahun lalu, kata Fajar, pemerintah tidak pernah memperhatikan mereka.
Di sisi lain, setiap keluarga jenazah membutuhkan tim pikul untuk angkut peti ke liang lahat.
Hingga kemarin, lebih dari 700 jenazah dimakamkan dengan prosedur Covid-19 di TPU Cikadut.
"Alasan kami berhenti memikul karena kami merasa diabaikan. Mungkin saatnya sekarang pemerintah memerhatikan kami di sini, kami itu ada di sini."
"Para pejabat jangan hanya melihat ke atas, coba lihat ke bawah," ujarnya.
Fajar mengaku tak tahu sampai kapan ia dan puluhan rekannya menghentikan layanan.
"Mungkin sampai ada keputusan yang dari pemerintah tentang legalitas pelayanan yang kami berikan ini," ujarnya.(mega nugraha/nazmi abdurahman)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Tukang Pikul Jenazah di Cikadut Minta Maaf Tak Mau Bantu Keluarga Korban Angkat Peti, Sampai Kapan?