News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Komisi VIII DPR RI Tinjau Lokasi Bencana Pergerakan Tanah di Majalengka 

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Maman Imanulhaq

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi VIII DPR RI melakukan junjungan kerja ke Majalengka, Jawa Barat untuk meninjau lokasi bencana alam pergerakan tanah di Desa Mekarmulya, Kecamatan Lemahsugih, Majalengka, Rabu (27/1/2021).

Bupati Majalengka, Karna Sobahi menerima langsung sepuluh anggota Komisi VIII DPR RI di Pendopo Gedung Negara Kabupaten Majalengka..

Ketua rombongan Komisi VIII DPR RI, Maman Imanulhaq menjelaskan kunker ke Kabupaten Majalengka untuk meninjau lokasi bencana alam pergerakan tanah.

Baca juga: Ahli Waris Korban Covid-19 di Majalengka Bisa Dapatkan Santunan Rp 15 Juta, Ini Syaratnya

"Selain itu, kita juga sekaligus menanyakan sejauh mana kesiapan Pemkab Majalengka dalam mengantisipasi dan penanganan terjadinya bencana alam di Kabupaten Majalengka," ujarnya seperti dikutip Tribunnews.com dari keterangan tertulisnya, Rabu (27/1/2021).

Dalam kesempatan tersebut, Komisi VIII DPR RI menyerahkan bantuan sosial untuk penangana bencana alam di Kabupaten Majalengka, sebesar Rp 132.717.795.

Bantuan sosial itu terdiri dari makanan siap saji sebanyak 220 paket, makanan anak 160 paket,  Kidsware 20 paket, Foodware 45 paket,  peralatan dapur 45 paket, tenda gulung 45 unit, kasur 45 unit, selimut 45 lembar, matras 50 unit dan velbed 25 unit.

Bupati Majalengka Karna Sobahi, menjelaskan,  Kabupaten Majalengka merupakan salah satu kabupaten yang rawan bencana.

Hal itu disebabkan oleh topografi dataran tinggi pegunungan di wilayah selatan yang rawan bencana alam longsor dan pergerakan tanah dan wilayah utara yang langganan banjir.

Untuk itu, Pemkab Majalengka telah beberapa kali mendektesi pergerakan tanah dengan mendatangkan ahli geologi dari ITB Bandung.

"Ini merupakan salah satu antisipasi dari pemerintah untuk pergerakan tanah yang sering terjadi di Kecamatan Malausma dan Lemahsugih," jelasnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini