TRIBUNNEWS.COM, SULBAR - Kabar gembira datang di tengah duka korban gempa Mamuju, Sulawesi Barat.
Seorang bayi lahir dengan selamat di Rumah Sakit Lapangan Angkatan Darat Mamuju.
Bayi perempuan dari pasangan suami istri Masnah (25) dan Haris (28) ini lahir melalui operasi sesar yang ditangani oleh para dokter Angkatan Darat di RS Lapangan Angkatan Darat yakni dr Sam Richard Sp.OG dan dokter anastesi dr Dewi.
Setelah menjalani operasi sesar selama 1 jam, pada pukul 04.33 WITA, tangisan bayi yang belum diberi nama ini pecah di tengah keheningan malam.
Baca juga: Pengungsi Gempa Sulbar Capai 90 Ribuan, Kebutuhan Pokok Masih Mendesak
Wakapendam XlV/Hasanudin, Letkol Sandi Yudha mengatakan, bayi perempuan dengan berat 2,9 Kg dan tinggi badan 49 Cm itu merupakan bayi pertama yang lahir di RS Angkatan Darat Mamuju sejak didirikan pada tanggal 24 Januari 2021 lalu.
"RS Lapangan Angkatan Darat yang merupakan bantuan dari Bapak KSAD Jenderal Andika Perkasa siap melayani masyarakat terdampak gempa mamuju selama 24 jam untuk membantu para pengungsi," ujar Letkol Inf Sandi Yudha kepada wartawan, Kamis (28/1/2021).
Untuk diketahui, RS Lapangan Angkatan Darat ini dibangun atas Instruksi langsung dari Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa.
Pembangunan RS darurat ini dilakukan lantaran sejumlah fasilitas kesehatan dan RS di Mamuju rusak parah.
Sehingga fasilitas kesehatan yang ada tidak mampu melayani membludaknya pasien yang ada.
RS lapangan ini dilengkapi dengan fasilitas unit gawat darurat (UDG), ruang bedah/operasi, ruang kebidanan, serta fasilitas lainnya yang mendukung perawatan pasien dengan kapasitas 100 tempat tempat tidur dibagi menjadi dua bagian, perawatan laki-laki dan perempuan.
Kemudian dilengkapi juga pemeriksaan penunjang, seperti laboratorium, radiologi, farmasi, dan central sterile supply department (CSSD) serta didukung dengan unit mobil ambulans.
Tak hanya itu, RS Lapangan AD ini didukung oleh 144 personel dan 13 personel dari Puskesad terdiri dari dokter spesial ortopedi, bedah, serta perawat mahir.
Untuk mengoperasionalkan rumah sakit lapangan, TNI AD juga menyediakan 28 unit tenda, alkes seluruh tenda, obat-obatan, dan mobilisasi serta perlengkapan pendukung seperti genset, water treatment, kitchen dan sanitary mobil.