News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Mahasiswi Bikin Drama Penyekapan dan Penculikan, Keluarganya Sempat Diminta Tebusan Rp 60 Juta

Penulis: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga menunjukkan tempat penyekapan mahasiswi di indekos di dekat kampus Unsika, Karawang.

TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG - Warga Dusun Kaumjaya, Desa Puseurjaya, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang dihebohkan dengan kabar penculikan dan penyekapan seorang mahasiswi di sebuah kamar indekos.

Polisi mencoba menyelamatkan mahasiswi tersebut yang dalam kondisi lemas dan menangis.

Bahkan dikabarkan keluarga mahasiswi itu sempat dimintai tebusan uang sebesar Rp 60 juta oleh pelaku penculikan dan penyekapan.

Namun belakangan terkuak ternyata kasus penculikan dan penyekapan mahasiswi itu hanya bohong belaka alias cerita yang sengaja dibuat sang mahasiswi.

Mahasiswi berinisial SAD (24), asal Desa Sukamulya, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi tersebut membuat cerita penculikan dan penyekapan karena dirinya terlilit utang.

Berikut kisahnya seperti dikutip dari Tribun Jabar.

Mahasiswi SAD dikabarkan diculik dan disekap di sebuah bangunan dua lantai.

Baca juga: Kisah Tarmizi Dinyatakan Hilang Sejak 1988, Bisa Berkumpul Kembali dengan Keluarga Berkat Facebook

Baca juga: Viral Galon Isi Ulang Mengandung Zat Berbahaya

Warga menunjukkan tempat penyekapan mahasiswi di indekos di dekat kampus Unsika, Karawang. (Tribun Jabar/Cikwan Suwandi)

Bangunan tersebut terdiri dari beberapa kamar indekos untuk perempuan dan laki-laki yang terletak tak jauh dari kampus Unsika.

"Tadi memang katanya ada polisi menyelamatkan mahasiswi yang disekap," ucap Kepala Dusun Kaumjaya, Dadan Mulyana (35), kepada Tribun Jabar, Sabtu (30/1/2021).

Dadan mengatakan, peristiwa tersebut terjadi di RT 5, Dusun Kaumjaya.

Dadan mendatangi lokasi setelah ia mendapatkan kabar penyekapan seorang mahasiswi.

Dari sana ia melihat sejumlah warga sudah berkumpul.

Ada polisi yang membawa seorang gadis yang terlihat lemas dan menangis.

Baca juga: Penculikan Dipicu Persoalan Utang Piutang Terjadi di Jakarta Timur, Enam Pelaku Diringkus Polisi

Baca juga: Viral Galon Isi Ulang Mengandung Zat Berbahaya

"Kalau kata keluarganya, anaknya itu disekap kemudian dibius," ujarnya.

Tak hanya itu, ada uang tebusan yang diminta oleh terduga pelaku.

Pelaku meminta uang Rp 60 juta kepada keluarga korban.

"Dimintai uang sebanyak Rp 60 juta," ujar Dadan.

Korban menurut informasi yang didapatnya sudah disekap selama dua hari.

Dadan selama ini menyangka jika bangunan indekos tersebut sudah lama tak terisi selama pandemi Covid-19.

Ia baru mengetahui ada satu kamar yang terisi.

Menurut warga sekitar, Iroh (50), karena pagar yang tergembok, polisi harus memanjat pagar untuk menyelamatkan sang mahasiswi.

Polisi memanjat pagar yang tingginya kurang lebih tiga meter.

"Pak polisi naik pagar dulu. Terus langsung dibobok pagar gerbangnya," katanya.

Terlilit Utang

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Oliestha Ageng Wicaksana mengungkapkan bahwa kasus penculikan dan penyekapan mahasiswi di Karawang berinisial SAD (24), ternyata hanyalah bohong belaka.

Baca juga: Ternyata Pelaku Penculikan di Tegal Sudah Menikah 6 Kali dan Ngaku Ingin Jadikan Korban Anak Asuh

Mahasiswi ini hanya mengarang cerita kalau dia menjadi korban penyekapan.

Motifnya ternyata dia butuh uang untuk membayar utangnya.

"Sudah terungkap, sandiwara korban," kata Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Oliestha Ageng Wicaksana saat dihubungi Tribun Jabar, Minggu (31/1/2021).

Menurut Oliestha, sandiwara mahasiswi asal Desa Sukamulya, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi tersebut dilakukan karena dirinya terlilit utang.

Sehingga ia merekayasa jika dirinya disekap dan dibius kemudian meminta uang tebusan kepada keluarganya.

"Butuh uang untuk bayar utang pribadi," katanya.

Sebelumnya warga Dusun Kaumjaya, Desa Puseurjaya, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang dihebohkan dengan aksi penyelamatan seorang mahasiswi yang diduga sebagai korban penyekapan dan pembiusan.

Dalam drama penyelamatan, polisi harus berusaha keras dengan memanjat gerbang pagar setinggi 3 meter, demi menyelamatkan SAD yang tersekap dalam kamar indekos di lantai dua.

"Mahasiswinya terlihat lemas dan menangis ketika diselamatkan," kata Kepala Dusun Kaumjaya, Dadan Mulyana (35).

Ia baru mengetahui ada sebuah kamar yang terisi di gedung lantai dua tempat indekos tersebut.

Padahal, selama pandemi kamar-kamar indekos di gedung tersebut sudah sepi.

"Tidak ada laporannya dari pemilik indekos," katanya. (Tribun Jabar/Cikwan Suwandi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini