News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pj Bupati Subang Ancam Pihak Sekolah usai Siswa SD Korban Perundungan Meninggal Dunia

Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Isak tangis keluarga pecah saat prosesi pemakaman Albi Ruffi Ozara (9) bocah kelas 3 SDN Jayamukti Blanakan, Kabupaten Subang, yang meninggal dunia diduga akibat jadi korban perundungan 3 orang kakak kelasnya.

TRIBUNNEWS.COM - Pelaksana Tugas (Pj) Bupati Subang, Imran, mengeluarkan pernyataan tegas terkait perundungan yang dialami oleh seorang siswa bernama Albi.

Ia menyatakan jika pelaku perundungan tidak berhasil ditemukan, maka SDN Jayamukti tidak akan diizinkan untuk membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada tahun ajaran mendatang.

Imran menegaskan, insiden perundungan yang menimpa Albi harus menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak.

"Hal ini tidak boleh terjadi di sekolah. Saya sudah sampaikan berulang kali, pilih dua kepala sekolah berhenti atau muridnya dipindah," ungkap Imran dalam konferensi pers pada Selasa (26/11/2024).

Bahkan, Imran memberi ancaman pada pihak sekolah.

"Saya pastikan kalau tidak ketemu orangnya, kelas 4 dan 6 tidak ikut ujian," tegasnya.

Ia berharap semua pihak, termasuk murid dan tenaga pengajar di SDN Jayamukti, tidak melindungi pelaku perundungan dan berkomitmen untuk tidak pandang bulu dalam menangani kasus ini.

"Saya minta teman-temannya ngaku. Teman Albi ngasih tahu kepada petugas, kepada Polisi supaya diusut."

"Saya tidak akan pandang bulu. Siapapun yang terlibat pasti saya proses," tegasnya.

Imran juga mengingatkan, tanggung jawab dalam mendidik dan membina anak adalah tanggung jawab bersama.

"Fungsi bapak ibu guru disamping pengajar, juga harus menjadi pembina bagi muridnya. Kepada orang tua murid juga. Anda punya tanggung jawab untuk membina anak anda di rumah," tegasnya.

Baca juga: Murid SD di Subang Koma usai Di-bully 3 Kakak Kelasnya, Pj Bupati Turun Tangan

Ia menunjukkan kepedihan atas kejadian ini, menekankan sekolah seharusnya menjadi tempat menciptakan peradaban dan bukan menjadi arena perundungan.

"Sekolah fungsinya untuk menciptakan peradaban, bukan kriminal. Untuk menciptakan orang berilmu dan berakhlak, bukan menciptakan pembunuh atau pembully," pungkas Imran.

Imran menegaskan dukungannya terhadap langkah hukum yang sedang berjalan terkait kasus ini.

"Kejadian ini cukup terakhir kali di Subang. Saya pasti akan menegakkan hukum kalau sampai terjadi lagi."

"Semua sudah kita lakukan untuk mencegah, tapi ini tetap terulang. Saya tidak segan-segan menghukum yang terlibat dalam kematian saudara Albi," tutupnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul PJ Bupati Subang Ancam SDN Jayamukti Tak Boleh Buka PPDB bila Pembully Albi Tak Tertangkap

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini