TRIBUNNEWS.COM - Warga Malang dan sekitarnya dihebohkan dengan suara dentuman misterius yang terjadi pada Selasa (2/2/2021) malam hingga Rabu (3/2/2021) pagi.
Dalam cuitan resmi akun Twitter BPBD Kota Malang, disebutkan bahwa dentuman itu terjad sekira pukul 23.32 WIB.
Suara terebut menjadi misterius lantaran hingga kini sumber suara masih belum ditemukan.
Melansir dari Kompas.com, suara itu terdengar seperti letusan meriam dan terus terdengar pada dini hari, mulai pukul 00.000 hingga 01.30 WIB.
Suara itu terdengar dengan tempo yang lambat, sekali berbunyi, berhenti, lalu berbunyi lagi dengan tempo yang hampir sama.
Terkadang terdengar dua kali suara dentuman yang hampir bersamaan.
Baca juga: Terkait Suara Dentuman yang Masih Misterius, Wali Kota Malang Minta Warga Tak Usah Cemas Berlebihan
Tanggapan pakar geofisika
Pakar Geofisika Universitas Brawijaya (UB) Prof Adi Susilo menduga, suara dentuman tersebut berasal dari aktivitas di permukaan bumi.
Sebab, alat deteksi milik Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tidak mendeteksi adanya gempa saat dentuman itu terdengar.
"Berdasarkan data dari BMKG, ternyata semalam itu tidak ada indikasi gempa, jadi tidak ada rekaman aktivitas yang berasal dari bawah permukaan," ujar Adi melalui sambungan telepon kepada Kompas.com, Rabu.
Selain itu, alat milik BMKG di Malang juga tidak mendeteksi petir yang berlebihan.
"Semalam itu petir juga tidak ada, sehingga itu bukan aktivitas petir," ungkapnya.
Adi pun menduga bahwa dentuman tersebut berasal dari permukaan bumi.
Menurutnya, gempa yang merupakan aktivitas di dalam bumi tidak memunculkan suara.
"Berarti itu aktivitas yang terjadi di atas permukaan bumi, suara kan. Kalau gempa itu mesti bukan suara, tetapi goyangan di buminya itu," jelasnya.
Ia pun memperkirakan, suara dentuman yang berkali-kali terdengar itu berasal dari aktivitas manusia.
"Sepertinya aktivitas manusia, apalagi waktu terjadinya lama," ungkapnya.
Baca juga: Fakta Fenomena Dentuman Misterius di Malang, Trending di Twitter hingga Sumber Suara Belum Diketahui
Baca juga: Penjelasan PVMBG soal Keterkaitan Gunung Raung dengan Suara Dentuman di Malang
Kaitan aktivitas Gunung Raung dan dentuman di Malang masih misteri
Masih dari Kompas.com, Terkait dengan bunyi suara dentuman tersebut, beberapa ada yang mengaitkannya dengan aktivitas Gunung Raung.
Sub Koordinator Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat pada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi bencana Geologi (PVMBG) mengatakan, saat ini Raung memang sedang meningkat aktivitasnya, sehingga mengeluarkan bunyi dentuman.
"Ini saya posisi di Pos Pemantauan Gunung Raung sekitar 14 km dari gunungnya, itu memang suara dentumannya jelas, di jarak 14 kilometer ya."
"Kemudian ada laporan dari penduduk bahwa terdengar sampai di Kalipiro di Banyuwangi, itu jaraknya sekitar 20 Kilometer," papar Nia melalui sambungan telepon, Rabu.
Dia menjelaskan saat ini dentuman Gunung Raung terus terdengar. Saat malam hari, bunyinya semakin jelas.
Namun, Nia tak tahu pasti apakah aktivitas Gunung Raung-lah yang menjadi sumber dentuman di Malang. Pasalnya, jarak Malang dan Raung terlampau jauh.
Gunung Raung berada di antara Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember, sedangkan Malang lebih dekat dengan Gunung Semeru.
Dia mengatakan saat ini aktivitas Gunung Semeru intensitasnya rendah dan suara dipastikan tidak berasal dari gunung tersebut.
"Untuk suara di Malang ini saya tidak bisa memastikan dari mana. Yang jelas dari Semeru bukan. Apakah dari Raung atau tidak, saya tidak memastikan," tuturnya.
Imbauan Wali Kota Malang
Dilansir Kompas.com, Wali Kota Malang Sutiaji meminta warganya agar tidak cemas berlebihan akibat suara dentuman misterius itu.
Ia mengatakan, pihaknya masih menelusuri sumber dentuman yang terdengar berkali-kali dalam waktu yang lama itu.
"Tetap tidak usah ada ketakutan yang berlebihan, mendekatkan diri pada Tuhan, barang kali itu ada hal-hal yang sifatnya peringatan dari Tuhan, tidak perlu cemas sambil menunggu info selanjutnya," ujar Sutiaji melalui sambungan telepon, Rabu.
Hingga saat ini, Sutiaji belum memastikan sumber suara dentuman yang berlangsung sejak Selasa malam hingga Rabu pagi itu.
"Belum tahu, ini masih mencari informasi," kata dia.
Sutiaji pun telah mengonfirmasi perihal dentuman itu ke Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Malang.
Baca juga: Penjelasan BMKG terkait Dentuman Misterius di Sukabumi Tadi Malam: Proses Gerakan Tanah yang Kuat
Sebab, ia mendapat informasi suara dentuman itu berasal dari latihan prajurit TNI AL.
Namun, terbyata berdasarkan informasi yang didapat, TNI AL tidak sedang menjalankan latihan saat suara dentuman tersebut berlangsung.
"Saya cek ke Pak Lanal, tiada ada latihan. Kalau pun latihan dentumannya hanya dua sampai tiga kilometer," katanya.
Selain itu, Sutiaji juga telah meminta penjelasan ke BMKG, hasilnya tidak mendeteksi adanya aktivitas yang memicu dentuman.
"BMKG juga menyampaikan tidak ada, masih dicari ini sumbernya," terangnya.
Kemudian, terkait kemungkinan suara itu berasal dari aktivitas manusia, Sutiaji mengatakan, hal itu tak mungkin terjadi.
Pasalnya, suara dentuman tersebut didengar oleh masyarakat di wilayah Malang Raya.
"Tidak sekeras itu kalau aktivitas manusia," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Kompas.com/Andi Hartik)