Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUNNEWS.COM, BADUNG - Hampir seluruh wilayah di Bali diguyur hujan disertai angin kencang dan mengakibatkan sejumlah pohon tumbang.
Dampak cuaca ekstrem malam tadi juga mempengaruhi dua penerbangan ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali harus berputar-putar terlebih dulu di atas wilayah selatan perairan Bali.
Dari Flightradar24 dua penerbangan yang tertahan (hold) tidak dapat mendarat saat itu juga yakni maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA424 dan Citilink nomor penerbangan QG196.
"Betul, semalam kedua pesawat tersebut mengalami penundaan mendarat atau delay landing di Bandara I Gusti Ngurah Rai karena cuaca ekstrem," ujar Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Taufan Yudhistira, Kamis 4 Februari 2021.
Lebih lanjut ia menjelaskan untuk penerbangan GA424 dengan rute Cengkareng Jakarta ke Denpasar membawa sebanyak 44 penumpang seharusnya mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali pukul 21.45 WITA tetapi mundur menjadi 22.47 WITA.
Kemudian penerbangan Citilink QG196 rute Halim Perdanakusuma ke Denpasar membawa 48 penumpang jadwal seharusnya mendarat 22.10 WITA namun mengalami delay landing menjadi 22.35 WITA.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengingatkan kepada seluruh stakeholder transportasi untuk tetap waspada terhadap adanya cuaca ekstrem yang diprakirakan oleh BMKG akan terjadi hingga bulan April 2021 mendatang.
Menhub juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin puting beliung, tsunami dan sebagainya, serta selalu memantau peringatan dini kondisi cuaca yang disampaikan oleh BMKG sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo.
Baca juga: BMKG: Cuaca untuk Penerbangan 1-7 Februari 2021, Waspadai Awan Cumulonimbus
“Pada kesempatan ini, saya mengajak kepada seluruh pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat untuk merapatkan barisan agar aspek keselamatan dan pelayanan transportasi bisa tetap berjalan dengan maksimal,” jelas Menhub dalam kegiatan Webinar dengan tema Waspada Cuaca Ekstrem di Sektor Transportasi pada Selasa 2 Februari 2021 lalu.
Menhub mengatakan, cuaca merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi keselamatan dan keamanan transportasi baik dengan menggunakan moda darat, laut, udara maupun perkeretaapian agar dapat melayani masyarakat dengan aman dan selamat.
Lebih lanjut Menhub mengungkapkan, dalam rangka mengantisipasi adanya cuaca ekstrem yang dapat mempengaruhi kelancaran operasional transportasi, membutuhkan dukungan dan koordinasi dari seluruh pihak terkait khususnya BMKG, para operator sarana transportasi serta seluruh stakeholder terkait termasuk masyarakat untuk selalu waspada dan memperhatikan kondisi cuaca.
“Tugas penting Kementerian Perhubungan adalah melaksanakan kebijakan di bidang keselamatan transportasi, melakukan bimbingan teknis dan supervisi atas keselamatan."
"Untuk itu semua sektor transportasi diharapkan melakukan berbagai langkah antisipasi menghadapi kondisi ini guna meningkatkan keselamatan, keamanan dan kenyamanan bagi pengguna jasa transportasi," jelas Menhub.(*)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Cuaca Ekstrem, Garuda Indonesia dan Citilink Tunda Mendarat di Bandara Ngurah Rai Bali