"Kami ingin dapat air bersih, jadi dibuatlah sumur bor. Sebelumnya kami mengambil air dari rawa. Pengeboran sumur bor sudah berlangsung empat hari. Dan terakhir jam dua siang tadi pas di kedalaman 119 meter, tiba-tiba muncul tekanan yang tinggi ke atas," sebut Untung.
Gas bisa habis sendiri
Diberitakan sebelumnya, semburan gas terjadi ketika pembuatan sumur bor di Pondok Pesantren Al Ikhsan Boarding School di Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Kamis (4/2/2021).
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi pukul 17.00 WIB, bunyi semburan gas begitu kuat bergemuruh.
Sumur bor yang menyemburkan gas itu terdapat di antara gedung belajar dengan pondok santri.
Semburan gas yang begitu kuat, terdengar dari jarak sekitar 300 meter. Semburan gas juga mengeluarkan pasir dan sesekali bebatuan dari perut bumi.
Camat Tenayan Raya, Indah Vidya Astuti mengatakan, semburan gas itu terjadi ketika beberapa pekerja sedang melakukan pengeboran sumur bor sekitar pukul 14.00 WIB.
Baca juga: Kawal Program PEN Sektor Koperasi dan UMKM, Komite IV DPD RI Gelar Pertemuan dengan Pemda Riau
"Pondok pesantren rencananya mau bikin sumur bor. Namun, saat pengeboran pada kedelaman 119 meter tiba-tiba ada semburan gas," kata Indah saat diwawancarai Kompas.com di lokasi kejadian, Kamis.
Dia menyebutkan, awalnya semburan gas tidak begitu kuat. Namun, semakin sore kondisinya semakin kuat gas yang keluar.
Terkait semburan gas itu, Indah mengaku berkoordinasi langsung dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pekanbaru.
"Kita juga sudah berkoordinasi dengan perusahaan di bidang gas, yaitu PT Kalila. PT Kalila bilang tadi gas ini bisa habis sendiri. Tapi kalau sekarang makin kuat semburannya," kata Indah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Detik-detik Gas Menyembur di Pesantren Pekanbaru, Terjadi Saat Santri Sedang Membaca Kitab Suci"
(Kompas.com/Idon Tanjung)