TIMOR TENGAH SELATAN - Jenazah korban Covid-19 di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) dicuri orang tidak dikenal.
Jenazah almarhumah berinisial HUL yang meninggal akibat terpapar Covid-19 itu dicuri dari lokasi makam khusus penderita Covid-19 di TPU Desa Oebaki Kecamatan Noebeba Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Ketua Satgas Gugus Tugas Penanganan Covid-19 yang juga Bupati Timor Tengah Selatan Egusem Pieter Tahun, membenarkan adanya kejadian tersebut.
Namun ia tidak tahu persis kapan jenazah tersebut dicuri.
”Kita sampai sekarang tidak tahun keluarga (yang mengambil) atau bukan yang mengambilnya," jelasnya.
Baca juga: Gubernur DKI Anies: Klaster Keluarga Nyaris Capai 50 Persen dari Total Kasus Covid-19 di Ibu Kota
Egusem bersama Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Timor Tengah Selatan sudah meninjau TPU Oebaki pada Minggu (7/2).
Hal itu dilakukan menindaklanjuti informasi dugaan pencurian jenazah pasien Covid-19 berinisial HUL yang telah dimakamkan sebelumnya.
Dengan menggunakan eksavator, makam HUL digali hingga kedalaman 2 meter.
Namun petugas tidak menemukan peti berisi jenazah HUL.
Egusem mengatakan tidak ditemukannya peti menguatkan dugaan jenazah HUL dicuri oknum yang tidak bertanggung jawab.
Baca juga: Penelitian: Varian Baru Virus Corona Timbulkan Kekhawatiran tentang Terinfeksi Covid-19 Kedua Kali
Sebelumnya diakui Bupati yang akrab disapa Epi itu, sempat terjadi perdebatan antara pihak Satgas Covid-19 TTS dan keluarga almarhum HUL mengenai lokasi pemakaman.
Awalnya, keluarga mau mengambil jenazah untuk dimakamkan sendiri.
Tetapi, setelah diberi penjelasan oleh Gugus Tugas, pihak keluarga akhirnya menyetujui dengan menandatangani pernyataan untuk memakamkan jenazah HUL secara protokol kesehatan di tempat pemakaman umum khusus pasien terpapar Covid-19 Oebaki.
Egusem belum mengetahui kapan pencurian jenazah tersebut dilakukan.
Warga maupun pihak Satgas Covid-19 juga tidak mengetahuinya, sehingga pihaknya menghubungi keluarga tetapi tidak ada respons.
”Kemungkinan pada hari Kamis atau tiga hari setelah jenazah dimakamkan. Tapi persisnya saya tidak tahu," ujarnya.
HUL meninggal pada Senin, 1 Februari 2021.
Sebelumnya, HUL sempat dirawat selama 1 malam atau sejak Minggu 31 Januari 2021 di RSUD So'e.
Sebelum meninggal, HUL telah dites SWAB dan hasilnya positif terpapar Covid-19.
Pihak Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten TTS masih terus mencari keberadaan jenazah HUL.
Epi mengatakan, ia akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum (Polres TTS, Kejari TTS dan Kodim TTS) untuk menelusuri dugaan pencurian jenazah.
"Sekarang kita tidak tahu (keberadaan jenazah) sehingga besok (Senin) akan meminta polisi untuk melacak keberadaan jenazah yang dicuri tersebut" tegas Epi.
Baca juga: Moeldoko Bantah Indonesia Bebas Pandemi 10 Tahun Lagi, IDI Beri Saran Agar Prediksi Itu Tak Terjadi
Epi menegaskan, dugaan pencurian jenazah ini akan diproses sesuai aturan hukum yang berlaku.
"Kasus ini telah meresahkan masyarakat luas. Masalah ini akan dibawa hingga ke pengadilan," tegasnya.
Menurutnya, khusus kasus Covid-19 penanganannya telah diambil ahli pemerintah.
Pemerintah termasuk petugas medis tidak pernah memiliki niat untuk meng-covid-kan orang.
"Tidak ada untungnya pemerintah mengcovidkan orang. Yang ada justru pemerintah rugi," ujarnya.
Ia juga mengimbau masyarakat yang memiliki informasi mengenai keberadaan jenazah HUL segera menyampaikan kepada pemerintah.
Jika sudah diketahui kepastian lokasi jenazah maka petugas akan melakukan tracking.(pos kupang/din)