News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dusun Cimeong Kampung Mati di Kuningan Mendadak Viral, Berikut Penampakannya dan Cerita Warga

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Situasi kampung mati di Dusun Cimeong, Desa Cilayung, Kecamatan Ciwaru, Kuningan, Jawa Barat.

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNNEWS.COM, KUNINGAN - Dusun Cimeong, Desa Cilayung, Kecamatan Ciwaru, Kuningan, Jawa Barat mendadak viral di media sosial.

Dusun tersebut menjadi perbincangan publik karena disebut kampung mati.

Hal itu diketahui dari berbagai Chanel YouTube yang menceritakan bahwa di Kuningan terdapat kampung mati.

Misalnya, Chanel Kuningan Boga yang menyajikan videonya berjudul Kampung Mati di tengah-tengah pegunungan.

Baca juga: Kisah Kampung Mati di Blok Tarikolot Majalengka, Setiap Detik Terjadi Pergerakan Tanah

Saat ditelusuri, ternyata akun YouTube itu dimiliki atas nama Dadan, warga Kecamatan Cidahu.

Saat dihubungi ia menyebut, ketertarikan mengupload Dusun Cimeong sebagai kampung mati.

Sebelumnya mendapat izin dari pemerintah desa setempat.

Suasana kampung mati di Dusun Cimeong, Desa Cilayung, Kecamatan Ciwaru, Kuningan, Jawa Barat. (Tribuncirebon.com/Ahmad Ripai)

"Iya, sebelum ambil video. Saya pamit ke pemerintah desa untuk mengeksplore, kok, ada juga ya di Kuningan kampung mati," kata Dadan saat menyampaikan melalui sambungan selulernya, Rabu (10/2/2021).

Saat ditanya sekitar aktivitas dalam mengambil dokumen di kampung mati, ia terkejut dengan kondisi lingkungan sekitar yang masih tersisa beberapa bangunan atau rumah milik warga sebelumnya.

Baca juga: Lokasi Bencana Pergerakan Tanah di Blok Tarikolot Majalengka Kini Jadi Kampung Mati

"Awalnya tidak tahu, kampung mati ini akibat apa. Namun setelah mendapat dongeng dengan warga sekitar, kampung ini dulu aktif dan selayaknya warga di permukiman pada umumnya," katanya.

Sekitar kampung mati, kata Dadan, beberapa bangunan rumah warga kurang terawat akibat ditinggalkan beberapa waktu lalu.

Hal itu memberikan nuansa tersendiri alias berkesan mistis.

"Ya, yang rasakan ada bedanya saat berada di kampung mati tadi," ujarnya.

Baca juga: Calon Pengantin di Kuningan Tewas dalam Sumur

Keberadaan kampung mati, kata dia, ini persis berada di perbukitan.

Sejumlah warga di sekitar Dusun Cimeong, Desa Cilayung, Kecamatan Ciwaru, Kuningan, Jawa Barat, yang disebut kampung mati. (Tribun Jabar/Ahmad Ripai)

Di samping itu, diketahui ada beberapa bangunan rumah separo tertimbun material longsor.

"Mungkin bisanya kampung mati ini akibat ada bencana alam dan penduduk di sini melakukan pengungsian," katanya.

Berbeda dengan Chanel YouTube Lebakherang TV yang menuliskan judul dalam videonya itu Menelusuri Kampung Mati Cimeong Kuningan Jawa Barat telah ditonton sebanyak 169 ribu dalam dua pekan terakhir.

7 Kota Mati Tak Berpenghuni yang Ditinggal Penduduknya

Sementara itu, di beberapa negara, ada kota mati yang telah ditinggalkan penduduk setempat, namun kini justru jadi tujuan wisata.

Kota mati tak berpenghuni dengan bangunan-bangunan tua tak terawat ini malah menjadi tempat wisata populer.

Ada beberapa alasan mengapa kota-kota ini menjadi kota mati dan ditinggalkan penduduk lokal.

Termasuk di antaranya akibat bencana nuklir hingga mendapatkan serangan dari pihak lain.

 Dilansir dari berbagai sumber, simak 7 kota mati yang saat ini diminati oleh banyak wisatawan.

1. Pulau Hashima, Jepang

Pada awalnya kota ini adalah kota modern dengan fasilitas yang lengkap seperti sekolah, rumah sakit, dan kuil shinto karena merupakan kawasan penambangan batubara bawah laut.

Namun Pulau Hashima ditinggalkan ketika minyak menjadi sumber bahan bakar utama dan tren penggunaan batu bara menjadi merosot.

Gaya arsitektur bangunannya yang modern dan menjadi saksi sejarah tentang kejayaan Jepang masa lalu, Pulau Hashima ditetapkan menjadi Warisan Dunia UNESCO.

2. Merv, Turkmenistan

Kota mati yang ditinggalkan oleh penduduk lokalnya adalah Merv yang terletak di Turmenistan yang merupakan satu kota besar di Jalur Sutra saat itu.

Pada saat itu Merv merupakan kota dengan peradaban maju yang mempunyai perpustakaan, kuil, kebun dengan tanaman hijau eksotis hingga tempat penyimpanan harta karun.

Sehingga Merv diserang oleh orang Mongolia untuk merebut harta karun mereka dan menyebabkan kota ini hancur berantakan tak tersisa.

Saat ini hanya ada tembok Benteng Kiz Kala yang tak lagi utuh dengan stupa kuil yang sudah rusak dan gereja dengan tembok pasir.

Berkunjung ke tempat ini membuat wisatawan bisa merasakan kejayaan Merv pada masa lalu.

3. Centralia, Pennsylvania, Amerika Serikat

Pada tahun 1962 terjadi kebakaran pada lapisan batu bara yang terletak di bawah kota Centralia yang berakibat jalanan menjadi berabu dan mengeluarkan uap beracun.

Hal itulah yang membuat penduduk lokal Centralia meninggalkan tempat tinggalnya yang tak lagi nyaman dan pergi ke tempat yang baru.

Saat ini Kota Centralia menjadi museum grafiti terbuka dengan beragam coretan-coretan cat dari seniman bebas yang menggambar di jalanan kota ini.

Selain itu, kamu juga masih dapat menemukan gedung-gedung dengan gaya arsitektur tahun 1960-an ala Amerika di tempat ini.

4. Akarmara, Abkhazia

Kota mati yang ditinggalkan oleh penduduknya adalah Akarmara yang berada di Abkhazia, letaknya di kaki bukit Pegunungan Kaukasus.

Kota ini sebelumnya adalah kota pertambangan yang ramai, hingga kemudian ditinggalkan karena pecahnya Uni Soviet dan Abkhazia.

Di sini kamu masih bisa menemukan mobil-mobil tua berkarat dengan jalan-jalan dan blok apartemen yang perlahan mulai hancur.

Namun kota ini diminati oleh banyak wisatawan karena menampilkan lanskap alam yang indah dikombinasikan dengan kota mati yang berkarat.

5. Beichuan, Tiongkok

Pada tahun 2008 gempa besar mengguncang Beichuan, Tiongkok, kemudian pemerintah Tiongkok memutuskan untuk tidak merenovasi bangunan-bangunan yang hancur.

Akibatnya sekitar 20 ribu penduduk Beichuan pun meninggalkan kota tersebut dan perlahan kota ini menjadi kota mati dengan bangunan-bangunan tak terawat yang masih berdiri.

Saat ini Beichuan menjadi seperti museum terbuka sekaligus menjadi saksi bisu gempa besar yang sempat melanda kota tersebut.

Gedung-gedung yang hancur, tiang-tiang baja yang bertebaran dan jalan yang rusak seakan-akan menjadi monumen peringatan untuk mereka yang kehilangan kerabat dalam bencana tersebut.

6. Kayakoy, Turki

Kayakoy terletak di lereng bukit dekat pantai barat daya Turki.

Pada awalnya kota ini dihuni sekitar 6.500 orang Yunani, hingga pada tahun 1920-an terjadi Perang Yunan-Turki yang mengakibatkan orang Yunani terusir dari Kayakoy.

Di Kayakoy, kamu masih bisa menemukan bangunan-bangunan tua yang sebagian besar telah kehilangan atap dan jendelanya karena terkikis oleh waktu.

Bangunan seperti rumah-rumah batu, toko-toko dan gereja-gereja Yunani Ortodoks Kayakoy masih terlihat berdiri utuh meskipun pernah diguncang gempa.

Sekarang kota ini dilestarikan sebagai monumen bersejarah yang dapat dikunjungi wisatawan mancanegara maupun lokal.

7. Pripyat, Ukraina

Pripyat sebelumnya adalah kota yang maju dan ditinggali oleh penduduk selama sekitar 16 tahun.

Hingga akhirnya ledakan pada reaktor nuklir Chernobyl terjadi yang mengakibatkan radiasi pada tingkat yang sangat tinggi.

Oleh karena itu, seluruh penduduk Kota Pripyat dievakuasi ke tempat lain yang lebih aman agar tidak terkena paparan radiasi nuklir.

Sebagian besar kota ini tidak boleh dikunjungi oleh wisatawan bahkan tidak bisa dihuni selama 20 ribu tahun lagi.

Namun ada beberapa zona pengecualian yang membuat beberapa area cukup aman untuk dikunjungi oleh wisatawan dalam sehari dengan perlengkapan khusus.

Di kota ini terdapat banyak bangunan dengan desain arsitektur gaya Uni Soviet lama yang tak kalah menarik dikunjungi untuk kamu yang punya nyali.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Dusun Cimeong Mendadak Viral, Kampung Mati di Kuningan, Ini Penampakannya, Rumah Tertimbun Longsor  dan TribunTravel.com dengan judul 7 Kota Mati Tak Berpenghuni yang Ditinggal Penduduknya Ini Justru Ramai Dikunjungi Wisatawan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini