Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, setelah melakukan aksi pembunuhan, Sumani membawa pulang perhiasan emas para korban berupa cincin, anting-anting, jarum, dan gelang.
Selain itu, ia juga membawa uang tunai sebesar Rp 13,1 juta. Sebelum mencoba bunuh diri, ia juga diketahui menransfer uang sebesar Rp 8 juta ke rekening atas nama Ratna Sari Dewi.
“Mengenai transfer ini masih kami dalami karena berkaitan dengan kerahasiaan bank,” tutur Ahmad Luthfi.
Baca juga: Fakta Pembunuhan Keluarga Dalang Anom Subekti Rembang, Pelaku Tunggal dan Ini Dugaan Motifnya
Baca juga: Kasus Pembunuhan Anak Kades di Nias Selatan, Pelaku Mengaku Dendam kepada Orang Tua Korban
5. Polisi Menemukan Sidik Jari Pelaku dan Bercak Darah Korban
Polisi menemukan sidik jari di gelas minuman yang disuguhkan Anom Subekti saat Sumani bertamu di sore hari. Hasil laboratorium forensik menunjukkan bahwa sidik jari itu identik dengan Sumani.
Kemudian, di rumah Sumani, polisi juga menemukan arit yang digunakan untuk membunuh.
“Dari hasil labfor, diketahui bahwa Sumani membunuh dengan benda tajam dan benda tumpul."
"Dari penggeladahan di rumah tersangka, ditemukan arit yang ada bercak darah milik korban, yakni istrinya, Saudari Purwati."
"Sementara, benda tumpul belum bisa kami temukan,” kata Irjen Pol Ahmad Luthfi.
Tak hanya itu, polisi juga menemukan bercak darah korban di setang motor Sumani serta perhiasan para korban yang diambilnya.
“Ditemukan perhiasan di rumah tersangka di antaranya ialah gelang, cincin, anting. Di anting ada darah putrinya. Di cincin ada darah ibunya,” kata dia.
6. Korban dan Pelaku Saling Mengenal
Kapolda Jateng mengatakan bahwa mendiang Anom Subekti mengenal Sumani.
“Hubungan di antara korban dengan pelaku ialah teman atau kolega. Selebihnya masih kami dalami,” tutur dia.