News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wanita Pedagang Sayur di Serang Jadi Korban Pembunuhan, Pelakunya Ditangkap Saat Tiduran di Gubuk

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Serang Kabupaten AKBP Mariyono dan anggotanya merilis tersangka AR (21) dan barang bukti kasus pembunuhan wanita pedagang sayur, Marsah, di Mapolres Kabupaten Serang, Jumat (12/2/2021). Marsah (43) ditemukan tewas dengan luka lebam pada leher dan punggung di selokan di Desa Parigi, Cikande, Kabupaten Serang, Selasa (9/2/2021) pagi.

Laporan wartawan Tribunbanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan

TRIBUNNEWS.COM, SERANG - Kasus pembunuhan terjadi di Desa Parigi, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.

Sebelumnya jasad wanita ditemukan di selokan, Desa Parigi, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten, Selasa (9/2/2021).

Belakangan jasad wanita tersebut diketahui bernama Marsah (43) seorang pedagang sayur.

Polisi pun bergerak cepat dan menangkap pelakunya.

Korban dibunuh seorang pria berinisial AR (26).

Baca juga: Ini Penjelasan Kemendagri Soal Surat Penugasan PLH di Banten

AR ditangkap tim Resmob Polres Serang Kabupaten di sebuah gubuk di Kawasan Langgeng Sahabat, Desa Julang, Kecamatan Cikande, Kamis (11/2/2021) pukul 11.50 WIB.

Lokasi penangkapan pelaku tidak jauh dari lokasi temuan mayat Marsah.

Penangkapan tersebut dilakukan setelah pihaknya melakukan olah tempat kejadian perkara dilokasi pembunuhan.

Polisi mengaku mendapatkan gambar identitas pelaku dari hasil informasi masyarakat.

Baca juga: Banten Siap Laksanakan SKB 3 Menteri Tentang Seragam Sekolah

"Alhamdulilah dalam kurun waktu 3 x 24 jam, tepatnya pada Kamis kemarin pukul 11.50 WIB, kami berhasil meringkus pelaku pada saat tidur di rumahnya yang tak jauh dari sana," ujar Kapolres Serang Kabupaten AKBP Mariyono dalam rilis pengungkapan kasus di Mapolres Serang Kabupaten, Jumat (12/2/2021).

AR dengan luka tembak di dua kakinya hanya terdiam duduk di kursi roda saat polisi merilis kasusnya.

Penangkapan AR berdasarkan petunjuk dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan informasi dari seorang saksi yang melihat ciri-ciri pelaku.

Polisi terpaksa menembak kaki AR karena berusaha kabur saat hendak dilakukan penangkapan dan diberi tembakan tembakan peringatan.

AR berusaha kabur setelah mendengar gerakan kedatangan polisi.

Baca juga: Bocah Berusia 4 Tahun Diduga Tenggelam di Kali Banten Kota Serang

"Pelaku sempat kabur ke daerah lain dan kembali lagi ke rumahnya. Pada saat kembali tersebut, kami pun melakukan pengejaran," ujar Mariyono.

Diberitakan sebelumnya, warga geger atas temuan mayat wanita bernama Marsah (43) di selokan di Jalan Kandang Sapi, Kampung Kayu Areng, Desa Parigi, Cikande, Kabupaten Serang, Selasa (9/2/2021) pagi.

Marsah yang biasa berjualan sayuran dan makanan ringan di Pasar Cikande itu ditemukan dengan kondisi lebam pada leher dan punggung.

Korban kali pertama ditemukan warga yang sedang melintas ke arah Pasar Cikande sekitar pukul 5.30 WIB.

Ia lantas melaporkan temuan jenazah ini ke pihak Polsek Cikande.

Berdasarkan keterangan saksi, pada pukul 4.30 WIB, saat itu korban berangkat sendiri menggunakan sepeda motor matic dari rumahnya ke Pasar Cikande.

Sosok Korban

Semasa hidupnya korban Marsah dikenal sebagai sosok perempuan yang ramah, penyayang, dan sangat bertanggung jawab terhadap keluarganya.

Ibunda Marsah, Sartamah mengatakan bahwa korban setiap harinya bekerja sebagai penjual sayuran keliling.

"Naik motor sendiri aja dari rumah ke Pasar Cikande, baru abis itu keliling ke kampung-kampung mulai dari Kampung Baru," ujarnya saat ditemui, TribunBanten.com, Jumat(12/2/2021).

Mulai dari pukul 04.30 WIB untuk pergi ke pasar dan akan dilanjut untuk menjajakan jualannya, setelah selesai berjualan pada pukul 12.00 WIB ia segera pulang ke rumah untuk menyiapkan makan siang keluarganya.

Marsah memiliki empat orang anak, tiga diantaranya adalah seorang laki-laki dan satu perempuan yang masih berusia empat tahun.

Baca juga: Kepala Desa di Banten Diculik Lalu Disekap Selama 20 Hari Gara-gara Utang Rp 50 Juta, Ini Faktanya

Sementara suami korban hanya seorang buruh tani, yang tidak memiliki penghasilan pasti, mengharuskan ia ikut bekerja keras untuk membantu menopang kebutuhan keluarganya.

Selain dikenal ramah, ia adalah seorang perempuan yang rajin mengikuti kegiatan pengajian, dan pintar dalam bersolawat.

"Kalau setiap pengajian pasti nunggu Marsah dulu baru dimulai," ucap perempuan berusia 70 tahun tersebut.

Marsah (Almh), adalah anak kedua dari tujuh bersaudara.

"Selalu bekerja keras sampai-sampai kalau pulang abis jualan kakinya suka biru-biru tapi rasa lelahnya tidak pernah ia perlihatkan," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

"Seharian jual sayur kadang abis dapet Rp 300.000 sampai Rp 500.000 kalau lagi rame, kalau ngga abis paling dijual dirumah," ujarnya sambil terus menitihkan air mata.

Puput Putriani, menantu dari anak pertamanya marsah mengatakan ia adalah sosok yang baik, ramah dan lemah lembut.

"Masih tidak menyangka akan seperti ini kejadiannya," ujar Puput.

Keluarga merasa sangat kehilang sosok Marsah, rasa sedih dan duka masih menyelimuti keluarga yang harus mengikhlaskan kepergiannya dengan cara yang teragis.

"Kami berharap agar pelaku segera ditangkap dan di beri hukuman yang setimpal agar Marsah tenang disana," ujar perempuan bekerudung sambil terus menitihkan air mata.

Artikel ini telah tayang di Tribunbanten.com dengan judul Tersangka Pembunuhan Wanita Pedagang Sayur di Cikande Tertangkap, Dua Kakinya Ditembak

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini