Persebaran Covid-19 NTB
Fikri menjelaskan, bila dilihat dari daerah kematiannya, kasus tertinggi terjadi di Kota Mataram 14 orang atau 44 persen.
"Kemudian Kabupaten Sumbawa 11 orang atau 36,7 persen," katanya.
Selanjutnya, Kabupaten Lombok Barat, Bima dan Kota Bima masing-masing 4 orang atau 13 persen.
Kabupaten Sumbawa, Sumbawa Barat, dan Lombok Utara masing-masing 2 orang meninggal.
Serta di Kabupaten Lombok Timur 1 orang.
"Sementara di Lombok Tengah dan Dompu tidak ditemukan kematian," kata Fikri.
Dari 10 kabupaten/kota di NTB, tren peningkatan kasus kematian paling tinggi ada di Kabupaten Sumbawa dan Kota Mataram.
Saat ini total kasus kematian karena Covid-19 di NTB mencapai 361 orang.
Baca juga: Gejala Ringan Covid-19 Mirip Sakit Flu, Rata-rata Penderitanya Tak Menyadari
Baca juga: DKI Jakarta Jadi Provinsi Tertinggi Penyumbang Tambahan Kasus Positif Covid-19 Hari Ini
Usia Lanjut Paling Rentan
Fikri menambahkan, dari kelompok umur, pasien berusia di atas 55 tahun paling banyak meninggal dunia.
Dari 23 Januari sampai 9 Februari 2021, pasien kelompok usia di atas 55 tahun yang meninggal meningkat, dari 195 orang menjadi 218 orang.
"Kemudian 64 persen pasien meninggal karena ada komorbid atau penyakit penyerta," katanya.
Penyakit penyerta pada pasien Covid-19 meninggal paling banyak adalah penyakit diabetes atau kencing manis, hipertensi, jantung, dan gangguan ginjal.
Dengan kondisi ini, Dinas Kesehatan NTB mengimbau seluruh masyarakat untuk menjaga diri dan keluarga dari penularan Covid-19.
"Jaga orang tua kita jangan sampai terjangkit Covid-19," imbuhnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunlombok.com dengan judul NTB Tertinggi di Indonesia soal Tren Kematian karena Covid-19, Ini Penjelasan Dinas Kesehatan NTB