News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gunung Merapi Alami 11 Kali Guguran Lava Pijar, Ini Imbauan untuk Masyarakat dan Wisatawan

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi Gunung Merapi yang terpantau dari PGM Jrakah, Senin (8/2/2021).

TRIBUNNEWS.COM - Hari ini, Minggu (14/2/2021) pukul 00.00-06.00, Gunung Merapi mengalami 11 kali guguran lava pijar.

Jarak luncur maksimum guguran lava pijar tercatat 800 meter ke arah barat daya.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengeluarkan, laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan 14 Februari 2021 pukul 00.00 WIB-06.00 WIB, secara visual asap kawah Gunung Merapi tidak teramati karena tertutup kabut.

"Teramati 11 kali guguran lava pijar di Gunung Merapi," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida dalam laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB, Minggu (14/02/2021).

Baca juga: Sebaran Abu Vulkanik Gunung Raung Jawa Timur Masih Terasa di Jembrana Bali

Dari data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), guguran lava pijar mengarah ke barat daya.

Rekaman foto kemunculan awan lentikuler di puncak Gunung Merapi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (9/2/2021) pagi. Aktivitas vulkanik gunung api ini masih tergolong tinggi, termasuk munculnya gempa vulkanik dangkal setelah menghilang sejak 27 Januari 2021. Tribun Jogja/Setya Krisna Sumarga (Tribun Jogja/Setya Krisna Sumarga)

Jarak luncur guguran lava pijar tercatat maksimum 800 meter. Berdasarkan data kegempaan di Gunung Merapi, guguran sebanyak 35 dengan amplitudo 3 mm-22 mm dan durasi 13 detik-100 detik.

Hybrid/Fase Banyak jumlah 7 dengan amplitudo 5 mm-16 mm, S-P : 0.3 detik-0.5 detik dan durasi 6 detik-9 detik.

"Tingkat aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan level III (Siaga)," tegasnya.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.

"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Gunung Merapi Keluarkan 11 Kali Guguran Lava Pijar dalam Waktu 6 Jam

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini