Baca tanpa iklan
Sementara 5 kejadian lainnya di Banyuputih, sisanya Pasirian dan Sukodono.
Saat beraksi, komplotan ini tak segan melengkapi dirinya dengan senjata tajam jenis celurit. Senjata tajam itu digunakan para komplotan ini jika aksinya dipergoki warga atau polisi.
Marak
Maraknya kasus pencurian sapi di Lumajang direspon Satreskrim Polres Lumajang.
Salah satu komplotan yang kerap beraksi di Kota Pisang ini bahkan terpaksa ditembak kakinya usai melakukan perlawanan dan berusaha kabur saat diburu polisi.
Mereka adalah Sahlan (36), dan Sahur (39), dua warga Desa Curahpetung, Kecamatan Kedungjajang. Serta Agus Wahyu Utomo (34) warga Desa Madurejo, Kecamatan Pasirian.
Parahnya, menurut Paur subag Humas Polres Lumajang Ipda Andreas Shinta, dari 3 orang yang ditangkap, ada 1 orang oknum sekretaris desa. Yakni Agus Wahyu Utomo.
"Iya Agus ini sehari-hari jadi Sekdes di Madurejo. Sangat disayangkan bukannya jadi panutan tapi malah tergabung jadi komplotan maling sapi," kata Shinta, Selasa (16/2/2021).
Baca juga: Fakta Perangkat Desa Rumpin Korupsi Dana Bansos: Suruh Figuran Akting di Kantor Pos, Sekdes Jadi DPO
Shinta menyebut komplotan maling sapi ini kerap beraksi di wilayah Lumajang Utara.
Dari 13 kali aksi 6 kali sudah beraksi di kawasan Kedungjajang. Sementara 5 kejadian lainnya di Banyuputih. Sisanya Pasirian dan Sukodono.
Saat beraksi, komplotan ini tak segan melengkapi dirinya dengan senjata tajam jenis celurit.
"Senjata itu menjadi pertahanan terkahir komplotan ini jika aksinya kepergok oleh warga atau polisi," ujarnya.
Sementara untuk memuluskan aksinya, para komplotan ini biasanya nekat merusak pintu kandang sapi. Setelah berhasil masuk, biasanya tali tampar yang terikat pada sapi akan dipotong.
Baca juga: Sekdes di Aceh Lecehkan Bocah 11 Tahun, Korban Dibekap dengan Bantal dan Dipaksa Melakukan Hal Ini
Dalam kasus ini rupanya masih ada dua tersangka lain yang belum tertangkap, yaitu B dan I.