TRIBUNNEWS.COM - Kisah perjuangan mengais rezeki di usia senja datang dari pria bernama Ahmad Hamid.
Kekak berusia 91 tahun itu tetap semangat mengayuh sepeda tuanya yang ia gunakan untuk berjualan tempe keliling.
Saat ditemui di komplek pemukiman warga di Tenayanraya, Kota Pekanbaru, Mbah Hamid sapaan akrabnya membagikan kisahnya.
Ia menjajajakan tempe yang disimpan di keranjang pada bagian belakang sepedanya itu.
Mbah Hamid memiliki rute perjalanan seharinya dari tempat tinggalnya di Jalan Imam Munandar sebelah taman rekreasi Alamayang menuju arah jalan Lintas Timur dan masuk ke Pemukiman warga.
Lebih kurang 20 Kilometer seharinya, tidak terlihat wajah capek pada raut muka Mbah Hamid yang sudah berkerut dan tidak terlihat ada gigi yang tersisa lagi di mulutnya.
Setiap jumpa warga dengan ramah Mbah Hamid selalu menegur, dan warga biasanya juga memberi semangat kepada Mbah Hamid yang tentunya dikagumi banyak orang karena tenaga diusia tuanya masih kuat.
Baca juga: Di Kota Surabaya, Ada Keluarga Rela Gadaikan KTP dan KK Hanya untuk Bisa Makan, Ini Kisahnya
Tidak hanya itu, biasanya saat bertemu siapapun di jalan Mbah Hamid selalu memberi motivasi agar sehat selalu seperti yang dijalaninya saat ini.
Profesi berkeliling menjajakan tempe yang dibungkus dengan daun pisang ini sudah 14 tahun dijalaninya, seharinya Mbah Hamid membawa 200 bungkus tempe.
"Seharinya bawa 200 tempe, Insa Allah habis selalu,"ujarnya saat berbincang dengan Tribunpekanbaru.com, Kamis (18/2/2021).
Hamid yang juga sebelum memasuki usia pensiunnya pernah bekerja pada PTPN di Lampung, setelah memasuki usia pensiun ia tinggal bersama anaknya di Pekanbaru dan sejak itu jugalah 14 tahun silam ia mulai berkeliling.
"Saya tidak pernah sakit Alhamdulillah, karena setiap hari saya mengayuh sepeda dan ada juga kunci yang paling penting hidup itu tidak perlu neko-neko,"ujarnya.
Bagi Mbah Hamid kunci untuk tetap sehat selalu berpikiran positif dan jangan berprasangka buruk ke orang, dan menyerahkan sepenuhnya apapun yang dikerjakan kepada sang pencipta.
"Semuanya sudah diatur sang pencipta, makanya kita serahkan semua hidup dan matiku kepada Allah, itu saja kuncinya,"ujarnya.
Bahkan ada cerita menarik dari pengalaman Mbah Hamid saat bercerita dengan seorang dokter di Jalan, dokter tersebut mengajak Mbah Hamid ngobrol dan menanyakan resep untuk sehat selalu diusia yang tidak muda lagi.
Baca juga: Kisah Pria yang Dipenjara di Rumah, Depresi Ayah Meninggal, Pernah Dirawat di RSJ, Kini Ingin Bebas
Dengan guyonan Mbah Hamid mengatakan kepada dokter tersebut resepnya diperbanyak merokok, minum kopi dan kalau perlu konsumsi narkoba, itu dijawabnya dengan bercanda.
"Karena sampai sekarang saya juga masih merokok dan minum kopi, jadi kuncinya hati kita yang harus selalu dibersihkan,"ujar Mbah Hamid.
Mbah Hamid sendiri tinggal bersama anak perempuannya di Pekanbaru dari hasil penjualan tempenya sehari ia bisa mendapatkan Rp150 dan biasanya uang tersebut sebagiannya dibelikan lagi untuk membeli bahan membuat tempe.
"Yang buat tempe saya sendiri, sore langsung saya buat dan pagi sudah saya bawa untuk dijual,"ujarnya.
Setiap harinya rutinitas yang dijalani Mbah Hamid bangun pagi pukul 03.00 WIB dan mempersiapkan jualan, sekira pukul 6.00 WIB, ia pun langsung bergegas mengayuh sepeda untuk jajakan tempenya.
Biasanya pukul 15.00 Wib Mbah sudah tiba di rumahnya dan langsung membuat tempe untuk jualannya tersebut. Mbah Hamid selalu singgah di mesjid saat azan berkumandang.
Sebenarnya Mbah Hamid sudah dilarang keluarganya untuk berjualan jauh, apalagi mengayuh sepeda sampai 20 Kilometer sehari, namun ia tetap menjalankan profesinya.
Karena bagi Hamid lebih senang bergerak dan beraktivitas daripada berdiam di rumah, karena dengan bergerak ia banyak mendapatkan manfaat terutama kesehatan badan dan pikiran tentunya.
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Perjuangan Mbah Ahmad, Kakek 91 Tahun Kayuh Sepeda Tua, Jual Tempe Keliling Kompleks di Pekanbaru
(Tribunpekanbaru.com/Nasuha Nasution)