"Pas malam Minggu itu kejadiannya, tidak hanya malam hari siang juga sering didatangi. Rata-rata yang ke sini ABG," ujarnya.
Pihaknya menceritakan, saat masyarakat mengurus SKCK sering kali ada warga yang memesan kopi ataupun teh.
"Saat warga menunggu layanan kita, di tempat tersebut ada yang memesan kopi. Kami menyediakan barista dan baristanya adalah anggota polsek."
"Saat mau dibayar kopinya, anggota menolak. Karena, kopi ataupun teh itu gratis untuk masyarakat," imbuhnya.
Pihaknya saat ini masih berupaya mengubah image kantor polisi yang lebih disukai masyarakat.
"Sejak berdinas di Polsek Pekalongan Selatan, saya ingin mengubah suasana kantor polisi yang lebih disukai warga."
"Kita ingin mengubah image kantor polisi agar lebih disukai warga, terutama anak muda. Jadi, kita lebih mudah sosialisasi mengenai hukum ke masyarakat," katanya.
Kompol Basuki berharap dengan pendekatan seperti ini, warga tidak takut untuk datang ke kantor polisi.
(Tribun Jateng/Indra Dwi Purnomo)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Warga Pekalongan Kecele Masuk Kedai Kopi Ternyata Kantor Polisi, Kopi dan Teh Gratis