Anjas mengaku tidak tahu menahu siapa pelakunya, hanya saja ia mendengar suara keributan dari samping rumahnya.
Saat itu, terakhir ia melihat kakaknya masuk ke dalam gudang untuk bekerja memilih rosokan, sementara ia langsung masuk kamar untuk tidur.
"Katanya orang-orang bawa pedang, seperti golok tapi panjang, " ungkapnya.
Sementara itu, ketua RT 11 Surono menuturkan, saat kejadian itu bapak dan ibu korban yang berulang tahun pada Maret nanti ini sedang bekerja.
Di rumah tersebut hanya ada korban dan adiknya, namun, adiknya tidur di kamar.
Warga sekitar tidak tahu menahu saat kejadian itu karena warga juga tidak ada yang mendengar teriakan dari lokasi kejadian, karena tepat di depan rumah korban sedang ada tetangga yang punya hajatan.
Namun, Surono mengaku saat itu ia sempat melintas di depan rumah korban hendak mengambil uang pensiunan.
Ia melihat korban berada di depan rumahnya seperti menunggu seseorang.
Surono juga mendapat informasi dari warga ada orang yang sebelumnya menunggu di musala namun tidak ada yang mengenal. Ciri-ciri pria tersebut sama dengan pelaku.
"Dugaan saya sudah ditunggu di musala itu. Warga ada yang melihatnya, " tuturnya.
Sebuah rekaman CCTV tetangga korban juga menjadi bukti peristiwa pembunuhan tersebut.
CCTV menyorot aktifitas di depan rumah korban yang tampak sebelum kejadian ada seorang wanita mengendarai sepeda motor Honda Vario datang ke rumah korban.
Kemudian ia masuk, korban keluar dan memasukkan motor wanita tersebut.
Tak berselang lama, pelaku yang mengendarai sepeda motor Yamaha Mio Soul datang.